Klub Swinger

· Klub Swinger Issue #6 · Love Story Publisher
Ebook
222
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

“Di balik lapisan es ketakutan itu, ada arus bawah yang hangat dan memalukan. Sebuah rasa penasaran… Aku telah melompat. Tanpa tahu apa yang menanti di bawah sana. Apakah ranjang bunga yang empuk, atau bebatuan tajam yang akan menghancurkan kami selamanya.” (Prolog: Getar di Ujung Jari)

Aku merasa seperti boneka pajanganmu. Didandani dengan kostum pelacur ini, dibawa ke sebuah pertunjukan aneh, lalu ditinggalkan saat pertunjukan utamanya dimulai.” (Bab 5: Badai di Surga)

***

Salma datang ke vila itu sebagai seorang gadis lugu yang memegang janji. Janji yang ia bisikkan pada tunangannya di keheningan malam, sebuah persetujuan untuk memasuki surga terlarang yang hanya berani mereka sebut dalam fantasi. Ia pikir ia datang untuk menyaksikan, untuk menjadi penonton dari sebuah dunia yang tak tersentuh. Ia tidak tahu bahwa vila itu sendiri adalah seorang guru yang kejam dan penuh gairah. Dinding-dindingnya bernapas, udaranya yang pekat dengan aroma dupa dan keringat adalah pelajaran pertama, yang merayap masuk ke dalam paru-parunya, membisikkan bahwa semua kepolosan yang ia bawa dari kota akan ditanggalkan di gerbangnya, bahkan sebelum ia sempat membuka kancing bajunya.

Pelajaran kedua datang dalam bentuk permainan. Sebuah sentuhan buta yang dipaksakan dalam selubung tawa dan canda. Untuk pertama kalinya, tangannya yang gemetar harus menjelajahi bentuk tubuh pria lain, dan tubuhnya sendiri harus rela ditelanjangi oleh tatapan dan sentuhan asing. Di sanalah ia merasakan pengkhianatan pertama dari tubuhnya sendiri: puting payudaranya yang mengeras bukan karena cinta, melainkan karena rasa malu dan percikan penasaran yang terlarang. Tubuhnya, yang selama ini menjadi saksi bisu dari kebohongannya, mulai berbicara dengan bahasa yang tidak ia mengerti, sebuah bahasa hasrat yang membuatnya ngeri sekaligus merindukannya dalam diam.

Kelas yang sesungguhnya digelar di sebuah altar berwarna merah darah. Di sanalah Salma yang lugu dipaksa untuk membuka matanya lebar-lebar. Ia menyaksikan bagaimana desahan bisa menjadi sebuah simfoni, bagaimana tubuh-tubuh bisa menyatu menjadi sebuah lukisan hidup yang liuknya melampaui batas nalar. Ini bukan lagi sekadar sentuhan, ini adalah ritual. Ia melihat bagaimana mulut bisa menjadi kuil pemujaan, bagaimana penis dan vagina bisa menari tanpa cinta namun sarat akan makna. Di tengah pusaran gairah hewani itu, ia merasakan sesuatu yang basah dan hangat mengalir di antara kedua pahanya, sebuah bukti memalukan bahwa bahkan dalam kengeriannya, ada bagian dari dirinya yang terbangun dan lapar.

Namun, pelajaran terpanas bukanlah tentang melihat kenikmatan orang lain, melainkan tentang menelanjangi ketiadaan nikmat pada dirinya sendiri. Di bawah tatapan bintang dan kehangatan uap air, rahasia tergelapnya akhirnya tumpah. Pengakuan tentang semua desahan palsu, tentang punggung yang melengkung dalam kepura-puraan, tentang orgasme yang ia pentaskan dengan begitu ahli hingga pasangannya sendiri tak pernah tahu bahwa ia hanyalah penonton dari pertunjukannya. Malam itu, ia belajar bahwa kebohongan paling sepi di dunia adalah kebohongan yang kau lakukan di atas ranjang, saat tubuh lain berada di dalammu namun jiwamu terasa begitu jauh.

Pada akhirnya, kelulusan Salma tidak ditandai oleh riuh tepuk tangan di vila itu. Kelulusannya terjadi di keheningan kamarnya sendiri, berminggu-minggu kemudian, di antara deru hujan dan lengan pria yang akhirnya belajar untuk mendengar. Pelajaran terakhir dan terpanas yang ia terima adalah bahwa klimaks sejati tidak lahir dari fantasi liar atau desakan yang membabi buta. Ia lahir dari sebuah pertanyaan lembut, "Boleh?", dari kesabaran untuk menanti sebuah dinding runtuh, dan dari keberanian untuk akhirnya membiarkan tubuhnya berhenti berdusta dan mulai menjeritkan kebenarannya sendiri.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.