Kutukan Mumi adalah kisah yang terinspirasi dari salah satu penemuan arkeologi paling legendaris sepanjang sejarah manusia: makam Raja Tutankhamun. Penemuan ini, yang dilakukan oleh Howard Carter pada tahun 1922, membuka jendela lebar ke peradaban Mesir Kuno, memperlihatkan kekayaan, kemegahan, dan misteri yang telah terkubur selama ribuan tahun.
Namun, penemuan itu tidak datang tanpa kontroversi. Kabar tentang kutukan yang menimpa mereka yang terkait dengan makam Raja Tut membingkai penemuan ini dalam nuansa mistis dan gelap. Sejumlah kematian aneh yang dikaitkan dengan kutukan ini menambah ketegangan sekaligus intrik, menjadikan kisah ini lebih dari sekadar penemuan sejarah—ini adalah perjalanan emosional yang penuh dengan tantangan, rasa hormat, dan pelajaran mendalam.
Dalam novel ini, saya mencoba menghidupkan kembali semangat penemuan itu, menggabungkan fakta sejarah dengan sentuhan imajinasi untuk membangun cerita yang tidak hanya menyoroti kemegahan makam Raja Tutankhamun, tetapi juga pergulatan manusiawi dari mereka yang terlibat dalam penggalian tersebut.
Howard Carter, sebagai tokoh utama, adalah gambaran dari dedikasi, keingintahuan, dan keberanian. Namun, di balik itu, ia juga seorang manusia yang menghadapi dilema moral tentang batasan antara ilmu pengetahuan dan penghormatan terhadap masa lalu. Melalui perjalanan Carter dan timnya, saya berharap pembaca dapat merasakan keajaiban, ketegangan, dan pelajaran dari salah satu momen penting dalam sejarah manusia.
Semoga buku ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi kita untuk melihat masa lalu dengan rasa hormat yang lebih dalam dan mengingatkan bahwa sejarah adalah warisan yang harus kita jaga bersama.
Selamat membaca,
Penulis, tinggal di Singosari