Novel ini bukanlah tentang Titanic yang kita kenal dari film, dokumentasi, atau buku sejarah. Ini adalah cerita tentang rahasia yang tenggelam bersama kapal itu—rahasia yang melibatkan ambisi besar, konspirasi, dan pengorbanan. John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isidor Straus bukan hanya tokoh berpengaruh pada masanya, tetapi juga simbol keberanian dalam menghadapi kekuatan yang lebih besar dari mereka.
Selama lebih dari satu abad, tragedi Titanic dianggap sebagai kecelakaan murni, hasil dari serangkaian keputusan yang salah dan nasib buruk. Namun, ada teori-teori yang beredar di bawah radar sejarah resmi, yang mengisyaratkan bahwa tenggelamnya Titanic bukanlah sebuah kebetulan. Konspirasi tentang keterlibatan tokoh-tokoh kuat seperti J.P. Morgan, rencana pendirian Federal Reserve, dan keberadaan pihak-pihak tertentu di balik layar memberikan dimensi baru pada tragedi ini—dimensi yang mungkin tak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Melalui novel Titanic: The Real Story, saya ingin mengajak Anda, para pembaca, untuk menjelajahi versi lain dari kisah Titanic. Versi ini tidak hanya mengangkat keberanian para tokoh utama, tetapi juga menggali lebih dalam tentang intrik, kekuasaan, dan perjuangan melawan ketidakadilan. Apakah ini sekadar fiksi, atau ada potongan kebenaran di baliknya? Biarkan imajinasi Anda yang menjawabnya.
Akhir kata, kisah ini bukan hanya tentang tenggelamnya sebuah kapal, tetapi juga tentang bagaimana kebenaran sering kali harus bertarung melawan gelombang yang lebih besar untuk muncul ke permukaan.
Selamat membaca,
Penulis, tinggal di SIngosari, Kabupaten Malang