MISTERI KAIN KAFAN TURIN
এই ই-বুকের বিষয়ে
Novel ini bukan tentang membuktikan bahwa iman salah.
Juga bukan untuk menyudutkan keyakinan.
Ini adalah kisah tentang pencarian, tentang keraguan yang jujur, dan tentang keberanian seorang manusia untuk menelusuri lorong paling gelap dari sejarah yang ditutupi kain, darah, dan keheningan.
Robert Malone, sang tokoh utama, bukan nabi. Ia bukan pahlawan. Ia hanya seorang ilmuwan, yang diwarisi teka-teki dan dibebani oleh warisan ayahnya—sebuah pesan rahasia yang tak hanya menantang gereja, tetapi juga jiwanya sendiri.
Melalui jejak digital, lorong perpustakaan tersembunyi, hingga pengasingan di pulau terpencil di Indonesia, kisah ini membawa kita menyaksikan pertemuan antara iman dan sains, kebenaran dan bahaya, kemuliaan dan kehancuran.
Di tengah dunia yang kian gaduh, Misteri Kain Kafan Turin hadir bukan untuk membakar apa yang telah dibangun oleh iman. Ia hanya ingin mengingatkan kita, bahwa dalam setiap keyakinan, selalu ada ruang untuk bertanya. Dan dalam setiap pertanyaan, ada kesempatan untuk menemukan makna yang lebih dalam.
Buku ini adalah fiksi.
Namun seperti halnya relikui, peta, dan kisah yang diangkat di dalamnya, semua berakar pada catatan sejarah, kontroversi ilmiah, dan bisikan-bisikan masa lalu yang nyata adanya.
Semoga buku ini tidak sekadar memberi ketegangan dan misteri,
tapi juga mengajak kita—tanpa takut—untuk merenung.
Selamat membaca.
রেটিং ও পর্যালোচনাগুলি
লেখক সম্পর্কে
Tentang Penulis
Yoyok Rahayu Basuki
Lahir di Malang, Indonesia, Yoyok Rahayu Basuki adalah seorang penulis yang dikenal akan karya-karyanya yang memadukan fiksi, sejarah, dan konspirasi, dengan pendekatan naratif yang tajam, filosofis, dan menggugah nalar pembaca. Ia telah menulis berbagai novel yang mengangkat tokoh-tokoh pencari kebenaran—baik dari masa lalu maupun dunia modern—dan menggambarkan pergulatan manusia dalam menemukan makna di tengah kebohongan yang terselubung.
Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang humaniora dan minat mendalam terhadap sejarah gereja, arkeologi, serta studi perbandingan agama, Yoyok menjadikan Misteri Kain Kafan Turin sebagai manifestasi kegelisahan intelektualnya atas dunia yang kerap terbelah antara sains dan iman.
Penulis yang juga seorang pengajar ini percaya bahwa literatur bukan sekadar hiburan, melainkan alat untuk membuka pikiran dan menantang kenyamanan yang semu. Dalam setiap bukunya, ia menanamkan pesan: bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang harus dimenangkan, melainkan dipahami—pelan-pelan, jujur, dan kadang… dengan diam.
Kini, Yoyok tinggal di Jawa Timur dan aktif membimbing komunitas penulis muda serta menjadi pembicara di berbagai forum literasi dan sejarah alternatif.
