Dalam dunia yang semakin terhubung, informasi menjadi senjata paling ampuh. Dan bagi mereka yang mengendalikan narasi, menghilangkan suara yang tidak diinginkan bukan hanya kemungkinan — tapi keharusan.
Novel ini bermula dari satu pertanyaan sederhana:
Apa yang akan terjadi jika tiga detektif legendaris dibangkitkan untuk memecahkan dua kasus pembunuhan paling kontroversial abad ini?
Sherlock Holmes, Hercule Poirot, dan Miss Jane Marple — simbol logika, akal, dan intuisi tertinggi manusia — ditarik keluar dari masa lalu mereka dan dipaksa berhadapan dengan dunia yang tidak lagi mereka kenali. Di tengah teknologi canggih, intelijen global, dan sistem penyensoran informasi yang sempurna, mereka harus melawan bukan hanya pelaku pembunuhan, tapi juga kekuatan-kekuatan yang ingin menjaga kebenaran tetap terkubur.
Dari laboratorium es Alpen hingga terowongan gelap Paris, dari Neverland Ranch yang sunyi hingga markas intelijen rahasia di London dan Washington, para tokoh utama dalam cerita ini menemukan bahwa Lady Diana Spencer dan Michael Jackson bukan hanya korban biasa. Mereka adalah ancaman nyata bagi struktur kekuasaan dunia modern — baik karena apa yang mereka ketahui, maupun karena simbol yang mereka wakili.
Namun, seperti yang sering dikatakan oleh Miss Marple:
“Di balik setiap misteri besar, selalu ada kebenaran yang lebih besar lagi.”
Dan kali ini, kebenaran itu melampaui politik, agama, bahkan batas realitas.
"Kasus Terakhir" bukan hanya tentang pembunuhan, konspirasi, atau detektif. Ini adalah refleksi atas bagaimana kekuasaan bekerja dalam diam, bagaimana narasi diciptakan untuk mengontrol pikiran, dan bagaimana kebenaran itu sendiri bisa menjadi musuh terbesar dari mereka yang ingin mempertahankan kekuasaan.
Jika Anda percaya pada fakta, pada logika, dan pada keingintahuan yang tak pernah padam… maka inilah cerita untuk Anda.
Selamat membaca.
Dan jangan mudah percaya pada apa pun yang Anda lihat.
Yoyok Rahayu Basuki adalah seorang penulis, kreatif, dan penggemar berat fiksi misteri serta dunia detektif. Dengan latar belakang minat yang mendalam terhadap budaya populer, konspirasi sejarah, dan narasi epik tentang kebenaran yang tersembunyi, ia menciptakan cerita yang menggabungkan intrik zaman klasik dengan kompleksitas dunia modern.
Lahir dan tinggal di Indonesia, Yoyok tumbuh dengan cinta pada sastra dunia dan film-film bertema thriller. Ia menemukan passion-nya dalam menghidupkan ulang karakter legendaris dalam konteks baru — seperti dalam "Kasus Terakhir" , di mana Sherlock Holmes, Hercule Poirot, dan Miss Jane Marple dibawa kembali ke dunia nyata untuk menyelidiki dua pembunuhan ikonik abad ini: Lady Diana dan Michael Jackson.
Dengan kemampuan bercerita yang rapi dan permainan plot yang intens, Yoyok Rahayu Basuki berhasil menciptakan dunia di mana logika detektif bersinggungan langsung dengan dunia intelijen, teknologi masa depan, dan konspirasi global.
Selain menulis novel, ia juga aktif dalam dunia penulisan skenario, musik, dan seni digital — menjelajahi batas antara fiksi dan realitas lewat berbagai bentuk ekspresi kreatif.
"Kasus Terakhir" menjadi salah satu dari banyak proyek ambisius yang menunjukkan bahwa imajinasi tidak memiliki batas waktu — bahkan tokoh sejarah bisa bangkit kembali untuk mengubah dunia.