Penulis dalam buku ini menggali kiprah KH. Hasyim Asy’ari yang bermula dari fatwa Resolusi Jihad dan jargon Hubbul Wathan minnal Iman yang akan digali lebih dalam di buku ini untuk dipelajari para pemuda sebagai masa depan bangsa guna menghadapi ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat buku ini adalah universal, sangat dianjurkan dibaca untuk semua golongan untuk menelisik corak nasionalisme pada KH. Hasyim Asy;ari. Mungkin nanti pembaca sekalian juga bisa menjabarkan konsep nasionalisme dari tokoh-tokoh lain yang pembaca kaji.
“Kami menyambut gembira terbitnya sebuah buku yang ditulis oleh Seto Galih Pratomo, seorang santri yang belajar di MA. Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, yang berangkat dari kekhawatiran melihat lemahnya rasa nasionalisme di masyarakat, khususnya bagi para pemuda terhadap bangsa dan negara,”
KH. Abdul Hakim Machfudz
(Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dzuriyah KH. Hasyim Asy’ari)
“Hadirnya buku ini, merupakan gebrakan usaha akademik yang sangat tepat bagi bangsa Indonesia saat ini. Apalagi pemikiran nasionalisme Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dikontekstualisasikan dalam pendidikan nasional. Sebuah instrument penting dalam menginternalisasikan kecintaan kepada bangsa melalui Pendidikan, memang suatu yang niscaya,”
KH. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I
(Kepala MA.SS Tebuireng, Dewan Komisi Fatwa MUI Jawa Timur)
Seto Galih Pratomo. Seorang pemuda yang dilahirkan di Boyolali, Jawa Tengah pada tanggal 31 Maret 2002. Sejak kecil menjalankan hidupnya di sebuah rumah di Gang Artistika, Jalan Tipar Cakung, Cakung Barat, Jakarta Timur. Pertama ia mengenyam pendidikan di TK Khairul Bariyah didekat rumahnya dan melanjutkan ke SDN Cakung Barat 04 Pagi. Ketika menginjak kelas 3, dia ingin menemani neneknya di kampung ia dilahirkan. Ia melanjutkan sekolahnya di SDN 1 Kebakan Boyolali. Namun, ketika kelas 5, bapak ia membuat rumah baru di Bekasi. Ia tertarik untuk menempati rumah barunya dan pindah studinya di SDN Perwira 3 Bekasi Utara Kemudian melanjutkan sekolah kejenjang selanjutnya di SMP Terpadu Widya Duta. Disini ia mulai berkecimpung di dunia oraganisasi dan pergerakan internal dan masyarakat. Yang puncaknya membuat sebuah organisasi keagamaan disekolahnya yang diberi nama Majelis Dzikir wa Ta’lim Miftahul Ilm.
Dengan tekat kuat di dalam dirinya, ia memutuskan melanjutkan studinya di Pesantren Tebuireng Jombang karena tertarik dengan ajarannya tentang Aswaja atau NU dan tokoh sentral yakni KH. Hasyim Asy’ari disamping Gus Dur dan KH. A. Wahid Hasyim. Di pesantren ini ia belajar banyak hal tentang agama dan jiwa kebangsaan atau nasionalisme yang sudah turun temurun yang tertancap di pesantren ini. Di pesantren ini juga ia mulai meminati dan mendalami dunia kepenulisan lebih dalam dan akhirnya bergabung dengan Lembaga Penerbitan Tebuireng bagian website Tebuireng.Online dan aktif menulis disana disamping juga menulis diberbagai media cetak maupun online terutama di website segapmedia.online. Buku Membakar Nasionalisme Pemuda merupakan buku pertamanya yang ditulis pada kelas 11 dan 12 di MA. Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Dan sedang menulis untuk buku berikutnya. Ia bisa dihubungi via-email: [email protected] dan via-Instagram: @sgp_313.
Makmun Rasyid, lahir di Medan, Sumatera Utara, 24 Oktober 1992. Pada umur 9 tahun ia menghafal Al-Qur’an sampai selesai 30 Juz. Ia menempuh studi Strata Satu (S1) di Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur`an (STKQ) Al-Hikam Depok, Jawa Barat, Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir dan strata dua-nya di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir.
Sejumlah bukunya yang sudah diterbitkan ialah Politisasi Agama (Kalimaya Publishing, 2015); Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an (Quanta Emk, 2015); HTI: Gagal Paham Khilafah (Pustaka Compass, 2016); Sebuah Rumah Tanpa Pintu (Al-Hikam Press, 2016); The Five Principles of Life (Tiga Serangkai, 2017); Rasulullah Way of Life (Quanta Emk, 2017); Islam Yang Mengayomi (Quanta Emk, 2018); Harta Berharga Seorang Muslim (Tiga Serangkai, 2019); Teguhkan Jalanmu (Quanta Emk, 2019).
Saat ini selain aktif menulis, mengisi seminar-seminar nasional. Disamping itu ia dipercayakan sebagai Pembina Yayasan Demokrasi Republikan; Deputi Pengkajian Islam ID-Republikan; Founder Cendekia Menulis – Yayasan Investa Cendekia Amanah Depok; Anggota Institut Hasyim Muzadi (IHM) Depok; Kepala P3KI STKQ Al-Hikam Depok dan Editor Penerbit Al-Hikam Press.