Muharsyam Dwi Anantama, lahir di Banyumas, Jawa Tengah pada tanggal 12 Juni 1995. Melalui masa anak-anak sampai remaja di tanah kelahirannya, Desa Lebeng, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Menempuh pendidikan dasar di SDN Lebeng (2007), pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Sumpiuh (2010), pendidikan menengah atas di SMA Negeri 4 Purwokerto (2013). Setelah itu melanjutkan program sarjana di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purwokerto (2019) serta Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta (2021).
Semasa kuliah hingga saat ini aktif di Komunitas Penyair Institute (KPI) Purwokerto. Saat ini tinggal di Bandar Lampung dan menjadi dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung. Mata kuliah yang diampu adalah Menulis Kreatif Sastra, Kajian Prosa, Kajian Puisi, dan Apresiasi Sastra Indonesia.
Tulisannya berupa prosa, puisi, dan esai telah dipublikasikan di Kompas, Rakyat Sultra, Metro Sulawesi, Bali Pos, Radar Banyumas, Suara Merdeka, Minggu Pagi, Bhirawa, Ancas, Fajar, dan Satelit Post. Tulisannya juga terhimpun dalam antologi bersama: Kembang Glepang 2 (2020), Kembang Glepang 3 (2021), Kepada Toean Dekker (2018), Wulan Ndadari (2019), Tuntrum Gumelar (2019), Alumni Munsi Menulis (2020), dan Kelahiran Kedua (2018). Salah satu puisinya berjudul “Hikayat Bukit Krumput” mendapat penghargaan Anargya Serayu Penawara oleh Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas pada tahun 2020. Mendapatkan penghargaan sebagai juara 2 pada Lomba Menulis Cerpen yang diselenggarakan oleh Magister Sastra UGM pada tahun 2022.
Buku yang ditulisnya adalah Membaca Sastra dan Peristiwa (2021), Hikayat Bukit Krumput (2023), Poskolonial: Mimikri (Teori dan Praktik) (2023), Poskolonial: Hibriditas (Teori dan Praktik) (2023), Poskolonial: Ambivalensi (Teori dan Praktik) (2024). Menulis beberapa artikel ilmiah yang terpublikasikan di beberapa jurnal ilmiah.