Aku membaca status Facebook milik netizen lalu tertawa terbahak-bahak, membuat Nur, teman yang saat ini sedang dinas denganku mendelik.
โLagi baca apa sih? Kayaknya lucu banget?โ tanya Nur yang kepo lalu mencondongkan tubuhnya ke arahku.
Aku menunjukkan hp dengan postingan yang baru saja kubaca. Seketika Nur tergelak.
โHahaha! Suami pasien pasti deg-degan kalau istirnya diapa-apain sama mantannya. Eh, tapi kan bidannya seharusnya profesional dong. Walau pun menolong persalinan istri mantan, nggak boleh sembarangan,โ ujar Nur menatap ku.
โNah itu tahu. Aku tertawa bukan karena membayangkan bidannya akan melakukan hal yang tidak-tidak pada pasien. Tapi aku membayangkan si suami yang jadi mantan pacar bidan ini mempunyai perasaan takut tanpa bukti. Ya kan?โ
โIya sih. Berati mungkin mantan pacar dan bidan ini putus nya nggak baik-baik saja sampai mantannya ketakutan,โ ujar Nur.
โAh, bod* amat, Nur. Yang penting kan kita tetap profesional siapapun pasien nya,โ tukasku.
โHm, yang bener? Kalau ternyata nanti ada pasien yang merupakan istri nya mantan nya mbak Adel, mbak nggak boleh grogi lho!โ
Aku tertawa. โNggak lah! Aku sudah profesional!โ sahutku percaya diri.ย