Bagaimana cara berkata “tidak” tanpa rasa bersalah? Bagaimana menetapkan batas tanpa konflik? Dan bagaimana tetap tenang tanpa kehilangan kendali?
Di era serba cepat dan penuh tekanan sosial, banyak orang terjebak dalam kebiasaan menyenangkan semua orang, takut menolak, dan merasa bersalah saat bersikap tegas. Padahal, ketegasan bukan keegoisan. Ia adalah bentuk cinta pada diri sendiri.
Tenang Tapi Tajam adalah panduan praktis untuk membangun batas pribadi (boundaries) yang sehat, berkomunikasi dengan emosi yang stabil, serta menghadapi situasi sulit tanpa harus marah-marah atau menjadi agresif. Ditulis dengan gaya yang reflektif, aplikatif, dan penuh empati, buku ini membantu pembaca:
> Mengenali akar masalah kenapa sulit bersikap tegas
> Berlatih mengatakan “tidak” tanpa harus menjelaskan panjang lebar
> Menghadapi orang manipulatif, drama, guilt-tripping, hingga toxic positivity
> Menetapkan batas dalam relasi, pekerjaan, keluarga, bahkan media sosial
> Melepaskan diri dari hubungan yang menguras energi
> Menjadi pribadi yang kuat, tenang, dan tidak reaktif
Dilengkapi contoh situasi sehari-hari, teknik komunikasi emosional, dan pembahasan mendalam soal inner child, trauma penolakan, dan rasa takut tidak disukai, buku ini cocok untuk siapa pun yang ingin menjalani hidup lebih damai—tanpa kehilangan suara diri sendiri.
Jika kamu sering berkata “iya” padahal ingin bilang “tidak”... maka buku ini untukmu.
Karena kamu tidak harus kasar untuk bisa tegas.
Dan kamu tidak harus keras kepala untuk bisa menjaga diri.