Pertemuan mereka yang awalnya profesional berubah menjadi perjalanan emosional yang menggoyahkan prinsip hidup Desy. Di antara logika yang ia yakini dan perasaan yang perlahan tumbuh, Desy mulai bertanya: apakah segala sesuatu yang terlihat benar berdasarkan data, juga benar di dalam hati?
Saat cinta mulai tumbuh, hidup justru memberi ujian berupa kehilangan terbesar. Saat cinta mulai berkembang, kehidupan justru menguji mereka dengan kehilangan terbesar—dan hanya intuisi yang tersisa untuk menjaga keduanya tetap bersama.
“Intuisi yang Tersisa” adalah cerita tentang dua orang yang berbeda tapi saling melengkapi, tentang bagaimana cinta diuji bukan hanya oleh waktu, tapi juga oleh luka dan pilihan yang diambil.
Dalam dunia yang selalu meminta bukti, kadang… rasa adalah satu-satunya jawaban yang bisa diberikan.