Ardhie Raditya adalah sosiolog dan fenomenolog asal Madura. Lahir dan dibesarkan di ibu kota pulau Madura. Memiliki minat besar terhadap kajian budaya, pendidikan kritis, sosiologi pendidikan, dan sosiologi pengetahuan. Sosiologi Unej adalah pendidikan akademik level pertamanya dengan menyelesaikan tugas akhirnya bertema kultur pendidikan di Madura. Gelar masternya, level akademik keduanya, berhasil diraih dari Pascasarjana Sosiologi UGM dengan tugas akhir bertema dunia jagoan Madura dalam hubungannya pada historisitas lintas bangsa di dunia dan politik nasional di Indonesia. Pada masa covid, dia berhasil meraih pendidikan akademiknya level berikutnya, di Prodi KBM (Kajian Budaya dan Media) di Sekolah Pascasarjana UGM dengan konsentrasi globalisasi, lokalisasi, budaya anak muda, dan musik populer di kota-kota musikal lintas spasial ‘Madu-Jawa’ (Madura-Jawa). Semua pendidikan formal akademiknya ‘disponsori’ oleh kantong pribadi, sanak keluarga, dan dari menulis di media massa. Ilmunya diabadikan di sejumlah institusi ternama, seperti Unesa, UNS, UT, Unira, IAIN Madura, Unair, UMM, IAIN Sunan Ampel, UMG, Komunitas Maiyah Nusantara, Bappeda Jatim dan Madura, hingga lingkaran akademik di level istana.
Beberapa buku yang pernah dilahirkannya adalah Tafsir Konflik dan Kekerasan (2010), Sosiologi Tubuh (2014), Arena Pengetahuan (editor, 2014), Pendidikan Anti Pendidikan (2016), Pedagogi Kaum Terkunci (2021), Silsilah Dunia Hitam (sedang proses terbit), Karakter Orang Madura (2023), dan Teater Kekerasan (yang sedang Anda baca ini). Semua kerja-kerja intelektual ini dibiayai mandiri, tanpa subsidi dari negara maupun institusi pendidikan, melalui perasan keringat dari honor sebagai narasumber nasional, menulis Jurnal, dan menulis artikel di Jawa Pos, Kompas, Kedaulatan Rakyat, Solopos, Suara Merdeka, dan lain sebagainya. Pernah menjadi relawan pengungsi konflik etnis dan antar kelompok agama di Madura secara nir laba dan akhirnya membentuk komunitas budaya anak muda 11/12 pasca peristiwa itu sebagai bentuk pengabdian pada bangsa dan ilmu pengetahuannya.
A. Sihabul Millah, Lahir di Gresik Jawa Timur. Setelah lulus dari pendidikan SLTA, ia melanjutkan pengembaraan intelektual di fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta dan lulus dengan predikat Comlaude, sekaligus sebagai wisudawan terbaik pada periode Agustus 2004. Pada tahu 2006 mendapatkan beasiswa BPPS-DIKTI untuk melanjutkan studi di Sekolah Pascasrjana UGM dengan mengambil program studi Sosiologi dan lulus pada tahun 2008. Ia sekarang menjadi staf pengajar di STIQ An-Nur Yogjakarta dengan mengampuh mata kulia Sosiologi Agama, dan Sosiologi Pendidikan. Selain sebagai ‘kuli’ kampus, ia juga aktif mendampingi masyarakat melalui lembaga Dian Prasasti Foundation Yogyakarta, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam pendampingan masyarakat pedesaan yang kurang beruntung. Selama menjadi mahasiswa dan sampai sekarang aktif menulis resensi buku, opini, atau esai di beberapa media massa, antara lain: Bernas, Duta Masyarakat, Jawa Pos, Kedahulatan Rakyat, Kompas, Klompen, Majalah Bhakti, Jurnal Esensia, Jurnal TH, Warta g, dan lain-lainnya. Beberapa karya bukunya adalah Gagasan Personalitas dalam Sufisme (trj), Mitologi (trj), Membuka Rahasia Jalaludin Ar-Rumi (trj), dan Hak-Hak Perempuan dalam Islam (trj), dan Akhlaq Tasawuf: Jalan Menuju Revolusi Spritual (ed.).