WACANA PEDAGOGI ISLAM NUSANTARA

Β· CV Kekata Group
αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž…
279
αž‘αŸ†αž–αŸαžš
αž€αžΆαžšαžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒ αž“αž·αž„αž˜αžαž·αžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒαž˜αž·αž“αžαŸ’αžšαžΌαžœαž”αžΆαž“αž•αŸ’αž‘αŸ€αž„αž•αŸ’αž‘αžΆαžαŸ‹αž‘αŸ αžŸαŸ’αžœαŸ‚αž„αž™αž›αŸ‹αž”αž“αŸ’αžαŸ‚αž˜

αž’αŸ†αž–αžΈαžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αž“αŸαŸ‡

Kehadiran media baru membawa perubahan besar bagi

perkembangan pemikiran dan wacana Islam di Nusantara.

Bagaimana metode penyebaran pemikiran, yang awalnya hanya

lewat ruang kelas, disampaikan oleh guru kepada peserta didik

melalui ruang-ruang kelas dan bersifat tatap muka, kini telah

mengalami perkembangan terbaru, yang tidak hanya tetap

mempertahankan cara-cara pengajaran tradisonal seperti di atas,

namun dikombinasikan dengan cara modern, yaitu sistem

pengajaran melalui media baru.Β 

Sistem pengajaran melalui media baru, membutuhkan pola

pengajaran yang dinamis, karena terus mengalami perubahan,

seiring mengikuti pertumbuhan media baru yang terus meningkat,

namun tidak diiringi dengan kepahaman pendidik untuk memahami

kearah mana media baru terus bertumbuh. Oleh karena itu, terjadi

pro kontra dalam mengiring wacana pemikiran Islam yang tumbuh

pesat, dengan berbagai varian pemikirannya, di bumi Indonesia ini.

Sebagaimana kita ketahui, penduduk Indonesia mayoritas beragama

Islam, dan tumbuh pula bermacam organisasi Islam dengan

berbagai ciri khasnya masing-masing.Β Β 

Ciri khas yang dimiliki organisasi Islam tersebut, juga ditopang

dengan sistem pengajaran yang bertujuan untuk mentansfer

pengetahuan ke-Islaman berdasarkan ciri khas tersebut. Dengan

kehadiran media baru, sistem pengajaran tersebut juga ikut masuk,

dengan memanfaatkan media baru sebagai sarana pengajaran,

sekaligus memperluas penyebaran wacana pemikiran. Namun

karena adanya perbedaan yang menjadi ciri khas dari masingmasing,

banyak

pro

dan

kontra

yang

terjadi

dari

wacana

pemikiran


tersebut.


Permasalahan muncul, karena sifat media baru yang

terbuka dan dapat diakses siapa pun, menjadikan pro dan kontra

tersebut, seperti arena perang, di mana ada pihak yang melawan, dan menyerang pemikiran yang berseberangan, sekaligus

mempertahakan pemikiran sendiri.Β Β 

Buku ini menulis mengenai perang pemikiran mengenai ide

Islam Nusantara. Ide Islam Nusantara merupakan ide yang

dilahirkan dari prodi Islam Nusantara di STAINU Jakarta, kemudian

menjadi wacana kepada publik, karena diangkat menjadi tema besar

Muktamar NU ke-33. Sebelum menjadi tema muktamar, dalam

kongres alim ulama NU, ide Islam Nusantara ini sudah muncul, dan

mendapat dukungan dari Presiden Jokowi. Selain itu dalam teksteks


di web resmi NU, juga memproduksi banyak teks yang

menjelaskan Islam Nusantara. Dalam media baru, teks tersebut

dibaca banyak masyarakat dan tokoh organisasi Islam lain. Dalam

pemikiran mereka, ada penjelasan mengenai Islam Nusantara dalam

teks tersebut, bertentangan dengan pemikiran yang menjadi ciri

khas mereka. Timbulah reaksi untuk membalas teks tersebut

dengan teks lain, yang merupakan ciri khas organisasi Islam

masing-masing. Diantara sekian banyak, organisasi Islam di

Indonesia, HTI adalah organisasi yang bereaksi kontra terhadap

Islam Nusantara dalam web resmi mereka, dan melawannya dalam

bentuk teks pula.Β 

Atas dasar tersebut, penulis mencoba untuk memberikan

gambaran dalam buku ini, bahwa ciri khas dari masing-masing

organisasi Islam, memberikan perbedaan terhadap cara pandang

dan tindak tutur di media baru. Untuk mendapatkan gambaran

tersebut, penulis mengumpulkan data dari web resmi NU dan HTI

dalam rentang waktu yang dalam tataran wacana melahirkan

perang retorika. Di mana perang retorika itu sebagai dinamika

proses perjalanan organisasi Islam di Indonesia, yang ikut

mengambarkan cermin dari kebudayaan Indonesia, yang

menjunjung kalimat bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi tetap

satu jua). Insyaallah.Β 


Dini Safitri

αž’αŸ†αž–αžΈβ€‹αž’αŸ’αž“αž€αž“αž·αž–αž“αŸ’αž’

Dini Safitri, lahir di Pariaman, 6 Febuari 1984. Menumpuh

pendidikan S-1 Jurnalistik Fikom Unpad (2002-2006), S-2 Ilmu

Komunikasi UI (2007-2009), S-3 Ilmu komunikasi UI (2013-2016).

Saat ini berprofesi sebagai ASN Dosen S-1 Ilmu Komunikasi UNJ.

Sejak kuliah S-3, mulai aktif menulis di sejumlah jurnal dan

prosiding, baik dalam skala nasional dan internasional. Memiliki

Scopus ID 56958480300 dengan link orcid id: http://orcid.org/

0000-0001-8310-5059.Β Β Berikut ini link di mana terdapat sejumlah

tulisan ilmiah yang dapat diunduh: https://www.researchgate.net/

profile/Dini_Safitri2, atau https://kompasiana.academia.edu/dini

safitri. Selain menulis ilmiah, Dini juga aktif menulis popular, Anda

dapat menemukan tulisannya di link blog: https://daffayusya.word

press.com/publikasi/.Β 

αžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒαžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αž“αŸαŸ‡

αž”αŸ’αžšαžΆαž”αŸ‹αž™αžΎαž„αž’αŸ†αž–αžΈαž€αžΆαžšαž™αž›αŸ‹αžƒαžΎαž‰αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ”

αž’αžΆαž“β€‹αž–αŸαžαŸŒαž˜αžΆαž“

αž‘αžΌαžšαžŸαž–αŸ’αž‘αž†αŸ’αž›αžΆαžαžœαŸƒ αž“αž·αž„β€‹αžαŸαž”αŸ’αž›αŸαž
αžŠαŸ†αž‘αžΎαž„αž€αž˜αŸ’αž˜αžœαž·αž’αžΈ Google Play Books αžŸαž˜αŸ’αžšαžΆαž”αŸ‹ Android αž“αž·αž„ iPad/iPhone αŸ” αžœαžΆβ€‹αž’αŸ’αžœαžΎαžŸαž˜αž€αžΆαž›αž€αž˜αŸ’αž˜β€‹αžŠαŸ„αž™αžŸαŸ’αžœαŸαž™αž”αŸ’αžšαžœαžαŸ’αžαž·αž‡αžΆαž˜αž½αž™β€‹αž‚αžŽαž“αžΈβ€‹αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€β€‹ αž“αž·αž„β€‹αž’αž“αž»αž‰αŸ’αž‰αžΆαžαž±αŸ’αž™β€‹αž’αŸ’αž“αž€αž’αžΆαž“αž–αŸαž›β€‹αž˜αžΆαž“αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αž αž¬αž‚αŸ’αž˜αžΆαž“β€‹αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αžβ€‹αž“αŸ…αž‚αŸ’αžšαž”αŸ‹αž‘αžΈαž€αž“αŸ’αž›αŸ‚αž„αŸ”
αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžšβ€‹αž™αž½αžšαžŠαŸƒ αž“αž·αž„αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžš
αž’αŸ’αž“αž€αž’αžΆαž…αžŸαŸ’αžŠαžΆαž”αŸ‹αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…αž‡αžΆαžŸαŸ†αž‘αŸαž„αžŠαŸ‚αž›αž”αžΆαž“αž‘αž·αž‰αž“αŸ…αž€αŸ’αž“αž»αž„ Google Play αžŠαŸ„αž™αž”αŸ’αžšαžΎαž€αž˜αŸ’αž˜αžœαž·αž’αžΈαžšαž»αž€αžšαž€αžαžΆαž˜αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αžαž€αŸ’αž“αž»αž„αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžšαžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ”
eReaders αž“αž·αž„β€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸβ€‹αž•αŸ’αžŸαŸαž„β€‹αž‘αŸ€αž
αžŠαžΎαž˜αŸ’αž”αžΈαž’αžΆαž“αž“αŸ…αž›αžΎβ€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸ e-ink αžŠαžΌαž…αž‡αžΆβ€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸαž’αžΆαž“β€‹αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€ Kobo αž’αŸ’αž“αž€αž“αžΉαž„αžαŸ’αžšαžΌαžœβ€‹αž‘αžΆαž‰αž™αž€β€‹αž―αž€αžŸαžΆαžš αž αžΎαž™β€‹αž•αŸ’αž‘αŸαžšαžœαžΆαž‘αŸ…β€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸβ€‹αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ” αžŸαžΌαž˜αž’αž“αž»αžœαžαŸ’αžαžαžΆαž˜β€‹αž€αžΆαžšαžŽαŸ‚αž“αžΆαŸ†αž›αž˜αŸ’αž’αž·αžαžšαž”αžŸαŸ‹αž˜αž‡αŸ’αžˆαž˜αžŽαŸ’αžŒαž›αž‡αŸ†αž“αž½αž™ αžŠαžΎαž˜αŸ’αž”αžΈαž•αŸ’αž‘αŸαžšαž―αž€αžŸαžΆαžšβ€‹αž‘αŸ…αž§αž”αž€αžšαžŽαŸαž’αžΆαž“αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αžŠαŸ‚αž›αžŸαŸ’αž‚αžΆαž›αŸ‹αŸ”

αž…αŸ’αžšαžΎαž“αž‘αŸ€αžαžŠαŸ„αž™ Dini Safitri

αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€β€‹αžŸαŸ’αžšαžŠαŸ€αž„αž‚αŸ’αž“αžΆ