Di tengah proses evakuasi dan pemakaman para korban yang dilakukan oleh aparat dan relawan, salah satu prioritas masalah yang hampir luput dari perhatian yakni tentang bagaimana cara menyelamatkan nasib dan memberi penanganan spesifik kepada anak-anak yang masih hidup. Cukup banyak dari korban meninggal dunia adalah anak-anak yang semestinya selamat, tetapi karena kurang memadainya tempat penampungan maupun keterlambatan penanganan di rumah sakit membuat nyawa mereka tak tertolong.
Bagi anak-anak yang berhasil luput dari bencana, bukan berarti persoalan telah selesai. Walau bencana telah berakhir dan rehabilitasi fisik telah dilakukan. Di penampungan, anak-anak memang tampak hidup normal, sebagian dari mereka bahkan mulai bermain ceria dan secara sosial psikologis mereka tampak bisa beradaptasi dengan situasi baru. Tetapi, bagaimana upaya kita untuk menjamin agar anak-anak korban bencana tidak kehilangan masa depan untuk kedua kalinya.