Taufik Abdullah, Ahli Peneliti Utama LIPI dan Guru Besar (Luar Biasa) Sejarah Universitas Gadjah Mada. Menjadi ketua LIPI dari tahun 2000 sampai 2002; direktur LEKNAS-LIPI tahun 1974-1978; Ketua HIPIIS tahun 1975-1979; Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) tahun 1995-2005; Presiden IAHA tahun 1996-1998; Ketua Akademi Jakarta sejak tahun 2006 hingga sekarang; Ketua Komisi Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak tahun 2008, dan sejak tahun 200 hingga sekarang sebagai Direktur Partner Institute, Asian Public Intellectuals Program/Nippon Foundation. Memperoleh gelar sarjana dalam bidang sejarah dari Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada tahun 1962. Melanjutkan studi di Cornell University, Amerika Serikat, dan memperoleh gelar PhD dalam bidang Sejarah Asia Tenggara pada tahun 1970. Karya-karya ilmiahnya banyak dipublikasikan di berbagai buku, jurnal, majalah dalam dan luar negeri. Sebagai ilmuwan ia telah memperoleh penghargaan dari dalam dan luar negeri, antara lain Fukuoka Asian Cultural Prize, Jepang (1991), Bintang Jasa Utama (1994), Mahaputra Utama (1999), Habibie Award (2001), anggota kehormatan KITLV (2001), Penghargaan Sarwono Prawirohardjo (2001), Doktor Honoris Causa (UI) tahun 2009, dan lain-lain.
Sukri Abdurrachman, peneliti pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB)-LIPI, tahun 1983 sampai sekarang. Memperoleh gelar Sarjana Hukum Jurusan Hukum Perdat, Universitas Negeri Surakarta. Pernah mengikuti training “Didactic Methods for Directors and Teachers of Professional Training” d Roma, Itali (1991);training R & D Human Resources Planningand management System, kerja sama LIPI dengan STEPI/KIST Korea Selatan (1993), SPAMALIPI dan LAN (1999). Menekuni penelitian sejak masih mahasiswa (1979) dan dilanjutkan di LIPI sejak tahun 1983 hingga sekarang. Fokus kajian di bidang hukum dan perkembangan masyarakat. Karya tulisnya antara lain, “Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah: Kasus Riau” (2003); “Pers di Masa Orba” (2003); editor/penulis Konflik Pertanahan di Era Reformasi: Hukum negara, Hukum Adat, dan Tuntutan Rakyat (Kasus Sumatera Barat) (2003) dan Kasus Bali (2004); editor dan penulis Demokrasi & Penegakan Supremasi Hukum (2004); Kebijakan Taskin dan Implementasinya, Evaluasi Pelaksanaan Program Taskin di Provinsi Lampung (2007); “Dinamika Perilaku Kehidupan Masyarakat dalam Penerapan Hukum Ekonomi Syariah: Studi Kasus Perbankan Syariah Kota Makassar” (2007); “Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Kasus Kota Malang” (2008); Dinamika Pengobatan dan Obat Tradisional di Kota Cilacap” (2009); “Pertautan Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Sistem Kewarisan pada Masyarakat Adat Minangkabau di Sumatera Barat” (2009); anggota Tim Hukum & Perubahan Sosial: Analisis Perkembanga Peraturan Perundang-undangan dan Kelembagaan tentang Pemberantasan Korupsi di Indonesia (2010); editor Indonesia Across Orders: Arus Bawah Sejarah Bangsa 1930-1960 (2011), dan lain-lain. Aktif mengiktui pertemuan ilmiah di dalam dan luar negeri.
Restu Gunawan, lahir di Karanganyar 16 Juli 1969, saat ini bekerja di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjabat sebagai Kasubdit Peradaban Sejarah. Menyelesaikan S1 Jurusan Sejarah Universitas Sebelas Maret lulus tahun 1987; S2 di Jurusan Sejarah, Universitas Indonesia dengan tesis “Muhammad Yamin dan Cita-cita Persatuan Indonesia”; gelar doktor diperoleh dari Jurusan Sejarah, Universitas Indonesia tahun 2008. Buku yang pernah ditulis di antaranya Gagalnya Sistem Kanal: Penanganan Banjir di Jakarta dari Masa ke Masa; selain aktif melakukan penelitian, juga aktif menulis artikel di berbagai koran dan jurnal, serta berbagai pertemuan ilmiah di dalam dan luar negeri.