Teorinya tentang cara kerja lelucon itu ia dasarkan pada karyanya yang lain tentang pengaruh pikiran bawah sadar pada mimpi. Ia menjelaskan bahwa mimpi tidak lebih dari ekspresi keinginan yang tak terpenuhi. Dengan mengalami mimpi, alam bawah sadar membantu pikiran sadar untuk mengatasi keinginan yang ditekan. Terapis dapat menemukan sumber neurosis dengan memeriksa mimpi pasien. Akibatnya, Freud mencatat bahwa seperti mimpi, yang tampaknya datang entah dari mana, lelucon juga berasal dari alam bawah sadar. Namun, tidak semua yang membuat orang tertawa dapat dikategorikan sebagai lelucon. Ada kisah yang mengakibatkan pendengar bergelak tawa, namun belum tentu itu lelucon. Itulah sebabnya ia membedakan lelucon dari humor dan komik. Menjelang akhir buku, Freud memberikan analisis yang rinci tentang beberapa tema yang pada umumnya digunakan dalam membuat lelucon.