Melisa Natalie, dengan segala kerendahan hati, tidak berani menolak permintaan kedua orang tuanya. Sejak kecil, ia selalu menurut, selalu memenuhi harapan mereka. Namun pernikahan ini menghancurkan semua mimpinya. Melisa tahu siapa Mikail; pria itu dingin, tidak tersentuh, dan menguasai segalanya di sekitarnya-termasuk dirinya. Harapan untuk menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia hancur ketika Mikail, tanpa ragu, menyatakan bahwa ia tidak akan pernah mencintainya. Baginya, hati Mikail telah lama terkunci pada Erica, wanita yang telah bertahun-tahun menjalin hubungan dengannya.
Melisa harus menerima kenyataan pahit itu. Dia adalah istri hanya dalam nama, tidak dalam hati. Ia menjalani hari-hari dalam bayang-bayang hubungan Mikail dan Erica, bertahan di tengah perasaan yang terus menghantamnya. Namun, ketika tragedi menghantam mereka-sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan putra mereka-segalanya berubah. Kehilangan yang mendalam mengguncang hidup mereka, memaksa Mikail melihat Melisa dalam cahaya yang berbeda. Batas-batas dingin yang selama ini mereka bangun mulai retak, menyisakan pertanyaan: Akankah luka ini menyatukan mereka atau justru menghancurkan mereka lebih dalam?