SAIFUL HADI EL-SUTHA dilahirkan di desa Glonggong, Jakenan, Pati Jateng, sebagai anak ketiga dari pasangan SULASIH dan SUPATMAN (alm). Kecenderungannya yang besar untuk mendalami ilmu-ilmu agama mengantarkannya untuk belajar di Pondok Pesantren Modern “Raudlatul Ulum” Guyangan Trangkil Pati Jawa Tengah. Ia menimba ilmu di sana selama delapan tahun (mulai dari jenjang Diniyah selama dua tahun, Tsanawiyah, dan Aliyah). Menurutnya, salah satu ustadz muda pesantren yang paling berpengaruh dalam menanamkan nilai-nilai intelektualitas dalam dirinya adalah Al-Ustadz Muhammad Salim (Kertomulyo).
Setelah tamat dari pesantren, ia meneruskan pengembaraan ilmiahnya ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta), dan berhasil menyelesaikan studinya pada Fakultas Tarbiyah, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan judicial cumlaude. Ia juga pernah tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI DKI Jakarta Angkatan ke VI dari tahun 2002-2003. Sayang, karena kesibukan yang tidak dapat ditinggalkannya, ia terpaksa tidak dapat menyelesaikan studinya di PKU MUI DKI Jakarta ini.
Kini, suami dari Wulandari dan ayah dari ‘empat bidadari kecil’ nan cantik; Mayda Zahratul Farah, Naury Kirana Qurratul Aini, Naura Kirana Qurratul Aini, dan Malika Prameswari Nihaya, ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk dunia tulis menulis.