Pukul 23.15. Dimas baru saja menyaksikan semua temannya tewas dibunuh. Dia menatap lekat pegangan pintu untuk memastikan kamar mandi tempatnya bersembunyi ini aman. Baru saja dia ingin merasa lega, tiba-tiba kapak kecil itu menghantam pintu berkali-kali dari luar. Dimas hanya bisa memandang ngeri ketika mulai terbentuk lubang di pintu. ├ТAku menemukanmu, Dim.├У Kapak itu pun terayun ke atas kepalanya. Dimas memejam. Berdoa. Dia berharap dapat kembali memutar waktu. Lalu dia terbangun pada pukul 17.00, hari yang sama. Teman-temannya masih lengkap berkumpul di vila yang disewa Ester. Apakah Dimas benar-benar mengulang waktu? Atau semua itu hanya mimpi buruk? Bagaimana dia bisa memastikan semua pembunuhan yang disaksikannya tak akan terulang lagi?