Qinara percaya Arkaan tidak akan pernah menyakitinya. Arkaan sangat mencintainya dan orang yang sangat mencintai tidak akan mungkin menyakiti orang yang dicintainya. Tapi ternyata Qinara salah. Arkaan menyakitinya dengan begitu dalam setelah semua hati ia serahkan pada pria itu.
Tidak kuat menanggung rasa sakit, Qinara memutuskan pergi. Ia mencoba melupakan Arkaan, tapi ketika terpaksa harus kembali bertemu dengan Arkaan, Qinara sadar usahanya untuk melupakan Arkaan sia-sia. Cintanya untuk Arkaan tidak pernah mati. Pria itu melekat dengan begitu kuat di dalam hatinya. Mengakar begitu dalam hingga tidak akan pernah bisa ia lupakan.