Politik Republiksinium: ramalium

Bentuk relasi objektif terakhirnya dari upaya melakukan penawaran dari bagaimana ragam pada upaya untuk bisa di baca atau di beli dari artikel apa itu desain Ramalium mungkinkah ini merchandise dari perubahan upaya ingin bercerita.

Mempersembahkan Lampu Merah Terakhir sebagai upaya tindakan kreatif apa itu cerita halusinasi melihat perubahan kesan realita yang tidak terlupakan 

Ini adalah musik, isi pustaka bentuknya bahasa buku menjadi cergam dari penawaran ide cerita halusinasi.

LAMPU MERAH TERAKHIR ialah upaya ingin kembali menjadi karakter pemimpin di dunia bahasanya sendiri.

Disini anda lebih dari sekedar di tawarkan ide apa itu bentuk suara dari cerita namun ini ialah kumpulan master piece dari apa itu ramalium

Dari sebuah ramalan Ramalium ialah halusinasi yang jatuh jadi bukan hanya cergam atau komik bahkan ini ialah karya Dari telah memahami landasan dari apa itu keriteria uniknya.

LAMPU MERAH TERAKHIR IALAH MUSIK halaman rindu pada halusinasi

Ini ialah jalan panjangnya karya yang coba di persembahkan sendiri sebagai idealisme siapa itu komikus atau seorang storytelling pada bentuk seninya bercerita.

Kenikmatan apa itu Ramalium coba diangkat menjadi cergam, komik , bahkan desain merchandise dari upaya self believe inside conceptuaization fantasi.

Kapankah pelajaran cinta dapat di beli ini adalah masih upaya mempersembahkan terbaiknya senang bersimpati menjadi storyteling art.

Hampir seutuhnya susunan cerita Ramalium ialah jiwa kesadaran halusinasinya ingin pergi melihat masa depan pada anugrah. Namun merasa apakah sudah benar jauh dari abstraknya pengantar.

LAMPU MERAH TERAKHIR ialah bentuk suara dari telah pernah di seberang di karantinakan jauh dari rasa kecintaannya di masa remaja dari kaget melihat perubahan. Ini adalah kumpulan yang teringat dari coba coba ingin menjadi kreator dari wahana didukungnya dunia produser.

Kiranya Lampu Merah Terakhir telah mengantar rasa penantian bertahun tahun berupaya ingin memamerkan keadaan halusinasi terbaiknya perubahan.

Adakah saya telah gagal dari sebagai sutradara cerita pahlawan yang misterius atau telah bersyukurlah saya dari anugrah telah coba coba mempresentasikan kumpulan imajinasi dari bentuk karya ini. Saya harap rasanya masih pada umumnya bisa di terima seperti pakaian yang coba saya jual menjadi merchandise apa itu ide halusinasi dari sesungguhnya berdaya apa ingin di puncak dunia penceritaan komik.

Dimanakah nilai kata kata dari mencoba mencergamkan maksud tujuan untuk ingin jadi semanis madu siapakah keinginan ingin menjadi pencerita dari seni art storytelling setelah hampir lebih dari sembilan tahun. Dan inilah persentasi ingin coba di kriteriakan menjadi di diplomatik karya diri dimana Lampu merah terakhir ialah perantara pembuka betapa rapuhnya saya. Mencari perubahan menjadi kuat dari bentuknya waktu yang bergerak.

Kiranya jalannya panjang dan ini upaya saya hanya mampu memanfaatkan karya tanpa menunjukan utuhnya cita cita dari dunia desain sinematografi layaknya ingin jatuh jadi sutradara yang mampu bercerita. Saya harap teman teman dapat menerima maksud saya telah berhalusinasi dan lemah karena rindu telah jatuh cinta pada cinta pertama yang perubahannya utuh ingin masih jatuh cinta ingin bercerita kepada pujaan hati.

Ini adalah persembahan halaman sederhana dari bentuknya coba coba telah si lihat sebagai post di mana gagalnya tanda sungguh saya kurang mengerti lalu lintas sesungguhnya realita anugrah

Jadi jika inikah benar Ramalium dengan ingin di pakai menjadi telah berlalunya Lampu Merah Terakhir waktu sepuluh tahun yang lalu di luar seberang indonesia pada jalannya panjang kembali aku pulang lewat Lampu merah terakhir itu sampai kini dimana berdirinya ? Besok takdir untuk diriku sampai di senangnya terbaik hatimu.