Amara yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, akhirnya menyadari bahwa ia tidak bisa melupakan Rafy, ia terlalu mencintai pria itu, hingga rasanya menyakitkan ketika melihat Rafy menggandeng wanita lain di depannya.
Apa yang harus Amara lakukan ketika ia mendapati dirinya mengandung setelah mereka resmi bercerai?
Ia mati-matian menyembunyikan kehamilan itu setiap kali tidak sengaja bertemu Rafy dan kekasih barunya. Dengan hati yang penuh darah, ia mencoba untuk bangkit.
Apakah ia benar-benar harus merelakan pria itu? Lalu, bagaimana dengan hatinya yang penuh luka?