Pengantar Perpajakan

¡ Yayasan Obor Indonesia
āχāĻŦ⧁āĻ•
190
āĻĒ⧃āĻˇā§āĻ āĻž
āĻŽā§‚āĻ˛ā§āϝāĻžāĻ‚āĻ•āύ āφ⧰⧁ āĻĒā§°ā§āϝāĻžāϞ⧋āϚāύāĻž āϏāĻ¤ā§āϝāĻžāĻĒāύ āϕ⧰āĻž āĻšā§‹ā§ąāĻž āύāĻžāχ  āĻ…āϧāĻŋāĻ• āϜāĻžāύāĻ•

āĻāχ āχāĻŦ⧁āĻ•āĻ–āύ⧰ āĻŦāĻŋāĻˇā§Ÿā§‡

sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang perpajakan. Misalnya

ketentuan tentang batas waktu penyampaian SPT PPh Tahunan adalah

selambatnya 3 bulan sesudah berakhir tahun pajak, yang pada umumnya

adalah tanggal 31 Maret. Jika Wajib Pajak menyampaikan SPT PPh

Tahunan sebelum tanggal 31 Maret tersebut, maka dapat dikatakan,

bahwa Wajib Pajak tersebut telah memenuhi kepatuhan formal. Apakah

isi SPT tersebut sesuai dengan ketentuan materialnya masih dapat

dipertanyakan. Jadi yang dipenuhi oleh Wajib Pajak ini adalah memenuhi

ketentuan penyampaian SPT sebelum batas waktu (deadline).

Selanjutnya, yang dimaksud dengan kepatuhan material adalah suatu

keadaan dimana Wajib Pajak secara substantif/hakekat memenuhi semua

ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang

perpajakan. Kepatuhan material dapat meliputi juga kepatuhan formal.

Jadi Wajib Pajak yang memenuhi kepatuhan material dalam mengisi SPT

Tahunan Pajak Penghasilan, adalah Wajib Pajak yang mengisi dengan

jujur, baik dan benar SPT tersebut sesuai dengan ketentuan dalam UU

PPh dan menyampaikannya ke KPP sebelum batas waktu.

Tetapi mengapa Wajib Pajak dan calon Wajib Pajak tidak patuh?

Jawabannya bisa bervariasi. Sebab yang pertama dan utama adalah,

bahwa bila seorang bekerja dan kemudian dapat menghasilkan uang,

maka secara naluriah uang itu pertama-tama ditujukannya untuk

memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya. Tapi pada saat yang

bersamaan – jika telah memenuhi syarat-syarat tertentu – timbul

kewajiban untuk membayar pajak kepada negara. Di sini timbul konflik,

antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan negara. Pada umumnya

kepentingan untuk pribadi dan keluarga yang selalu dimenangkan. Sebab

yang lain adalah Wajib Pajak kurang sadar tentang kewajiban bernegara,

kurang patuh kepada pemerintah, kurang menghargai hukum, tingginya

tarif pajak dan kondisi lingkungan seperti ketidakstabilan pemerintahan,

penghamburan keuangan negara yang berasal dari pajak66 .

āĻāχ āχāĻŦ⧁āĻ•āĻ–āύāĻ• āĻŽā§‚āĻ˛ā§āϝāĻžāĻ‚āĻ•āύ āϕ⧰āĻ•

āφāĻŽāĻžāĻ• āφāĻĒā§‹āύāĻžā§° āĻŽāϤāĻžāĻŽāϤ āϜāύāĻžāĻ“āĻ•āĨ¤

āĻĒāĻĸāĻŧāĻžā§° āύāĻŋāĻ°ā§āĻĻ⧇āĻļāĻžā§ąāϞ⧀

āĻ¸ā§āĻŽāĻžā§°ā§āϟāĻĢ’āύ āφ⧰⧁ āĻŸā§‡āĻŦāϞ⧇āϟ
Android āφ⧰⧁ iPad/iPhoneā§° āĻŦāĻžāĻŦ⧇ Google Play Books āĻāĻĒāĻŸā§‹ āχāύāĻˇā§āϟāϞ āϕ⧰āĻ•āĨ¤ āχ āĻ¸ā§āĻŦāϝāĻŧāĻ‚āĻ•ā§āϰāĻŋāϝāĻŧāĻ­āĻžā§ąā§‡ āφāĻĒā§‹āύāĻžā§° āĻāĻ•āĻžāωāĻŖā§āϟ⧰ āϏ⧈āϤ⧇ āĻ›āĻŋāĻ‚āĻ• āĻšāϝāĻŧ āφ⧰⧁ āφāĻĒ⧁āύāĻŋ āϝ'āϤ⧇ āύāĻžāĻĨāĻžāĻ•āĻ• āϤ'āϤ⧇āχ āϕ⧋āύ⧋ āĻ…āĻĄāĻŋāĻ…'āĻŦ⧁āĻ• āĻ…āύāϞāĻžāχāύ āĻŦāĻž āĻ…āĻĢāϞāĻžāχāύāϤ āĻļ⧁āύāĻŋāĻŦāϞ⧈ āϏ⧁āĻŦāĻŋāϧāĻž āĻĻāĻŋāϝāĻŧ⧇āĨ¤
āϞ⧇āĻĒāϟāĻĒ āφ⧰⧁ āĻ•āĻŽā§āĻĒāĻŋāωāϟāĻžā§°
āφāĻĒ⧁āύāĻŋ āĻ•āĻŽā§āĻĒāĻŋāωāϟāĻžā§°ā§° ā§ąā§‡āĻŦ āĻŦā§āϰāĻžāωāϜāĻžā§° āĻŦā§āĻ¯ā§ąāĻšāĻžā§° āϕ⧰āĻŋ Google PlayāϤ āĻ•āĻŋāύāĻž āĻ…āĻĄāĻŋāĻ…'āĻŦ⧁āĻ•āϏāĻŽā§‚āĻš āĻļ⧁āύāĻŋāĻŦ āĻĒāĻžā§°ā§‡āĨ¤
āχ-ā§°ā§€āĻĄāĻžā§° āφ⧰⧁ āĻ…āĻ¨ā§āϝ āĻĄāĻŋāĻ­āĻžāχāϚ
Kobo eReadersā§° āĻĻ⧰⧇ āχ-āϚāĻŋ⧟āĻžāρāĻšā§€ā§° āĻĄāĻŋāĻ­āĻžāχāϚāϏāĻŽā§‚āĻšāϤ āĻĒā§āĻŋāĻŦāϞ⧈, āφāĻĒ⧁āύāĻŋ āĻāϟāĻž āĻĢāĻžāχāϞ āĻĄāĻžāωāύāĻ˛â€™āĻĄ āϕ⧰āĻŋ āϏ⧇āχāĻŸā§‹ āφāĻĒā§‹āύāĻžā§° āĻĄāĻŋāĻ­āĻžāχāϚāϞ⧈ āĻ¸ā§āĻĨāĻžāύāĻžāĻ¨ā§āϤ⧰āĻŖ āϕ⧰āĻŋāĻŦ āϞāĻžāĻ—āĻŋāĻŦāĨ¤ āϏāĻŽā§°ā§āĻĨāĻŋāϤ āχ-ā§°āĻŋāĻĄāĻžā§°āϞ⧈ āĻĢāĻžāχāϞāĻŸā§‹ āϕ⧇āύ⧇āĻ•ā§ˆ āĻ¸ā§āĻĨāĻžāύāĻžāĻ¨ā§āϤ⧰ āϕ⧰āĻŋāĻŦ āϜāĻžāύāĻŋāĻŦāϞ⧈ āϏāĻšāĻžāϝāĻŧ āϕ⧇āĻ¨ā§āĻĻā§ā§°āϤ āĻĨāĻ•āĻž āϏāĻŦāĻŋāĻļ⧇āώ āύāĻŋā§°ā§āĻĻ⧇āĻļāĻžā§ąāϞ⧀ āϚāĻžāĻ“āĻ•āĨ¤