"Kau bilang kau tidak ingin return 10% yang setiap tahun akan kau dapatkan setiap tahun," ujar Marryssa kian sinis.
"Kau bilang kau ingin aku tidur dengan kau untuk membalasnya." Ditekankan kata-kata guna tunjukkan sindiran.
"Karena kau sedang mabuk, aku tidak akan mempermasalahkan perkataan kau yang asal-asalan, Anders. Aku ak--"
"Bagaimana jika aku serius memintanya padamu pagi ini, Marryssa?"
Bukan karena pertanyaan Anders saja membangkitkan rasa terkejutnya, tapi juga aksi pria itu yang tiba-tiba sudah bangkit dari posisi berbaring.
Kini, berdiri sangat dekat dengannya.
Berusaha untuk Marryssa jauhkan diri. Ia melangkah mundur. Namun, Anders ternyata bergerak lebih cepat maju.
"Atau kau punya tawaran lain sebagai imbalan? Yang jelas aku tidak mau kau memberi return berupa uang lagi untuk investasiku di perusahaanmu."
"Aku sudah punya ratusan juta dollar, Marryssa. Jadi, aku lebih tertarik pada kau dibandingkan uang berapa pun."
"Maksudku adalah tubuhmu."
"Kau pikir tubuhku akan sebanding dengan dana investasimu, Anders?"
"Bukan begitu maksudku, Marryssa. Tapi, aku rasa kita akan cocok di ranjang. Bukankah kita sudah pernah tidur bersama? Kau tidak lupa, 'kan?"
"Atau aku bisa menawarkan kau untuk menjadi istriku, kalau kau keberatan kita tidur bersama tanpa hubungan."
.....................
.................
Marryssa Meyer baru sadar akan licik strategi disiapkan oleh Anders Scott, dalam kedok berinvestasi di klub malam miliknya.
Bukan profit besar yang pria itu incar sebagai balasan, melainkan dirinya.
Pernah bercinta satu malam dengan Anders, memicu ketertarikan Marryssa semakin besar pada pria itu.
Tak diterima ide Anders untuk terlibat percintaan panas setiap malam, tanpa ada ikatan resmi di antara mereka.
Marryssa lantas menawarkan sebuah kesepakatan pernikahan kontrak. Tentu, dengan sejumlah keuntungan besar yang sudah dirancangnya baik-baik.
Termasuk, mendapat modal tambahan dari Anders untuk pembangunan proyek klub malam barunya.