Optimisme dalam Nilai Filosofi Budaya Jawa

· ·
· Penerbit NEM
5.0
2 izibuyekezo
I-Ebook
88
Amakhasi
Izilinganiso nezibuyekezo aziqinisekisiwe  Funda Kabanzi

Mayelana nale ebook

Budaya Jawa yang dikenal adiluhung memiliki karakter yang unik dalam membentuk pola pikir dan tindak tanduk masyarakatnya termasuk dalam menentukan tujuan hidup yang tercermin dalam optimism. Optimisme dapat didefinisikan sebagai kayakinan dalam mencapai tujuan. Dalam pandangan Barat, optimisme adalah keyakinan akan tercapainya tujuan yang bersumber dari diri sendiri, nasib dan orang lain. Namun masyarakat dalam memiliki tambahan keyakinan tersebut juga bersumber dari adanya takdir yang maha kuasa namun disertai kehati-hatian, kesungguhan dan berpegang pada nilai agama, nilai sosial dan ilmu.

Falsafah Jawa tercermin dalam beberapa pitutur yakni alon-alon waton kelakon bermakna kehati-hatian agar tujuan terlaksana. Kelakon menjadi kata kunci bahwa masyarakat Jawa sangat optimis namun jangan sampai gagal sehingga dalam bertindak harus hati-hati, bukan pelan yang selama ini diartikan salah oleh sebagian kalangan. Selain itu masyarakat Jawa memegang prinsip ada dina ana upa yang berarti rejeki sudah disediakan oleh Tuhan, namun harus disertai usaha dan ketekunan, ora obah ora mamah. Optimisme Jawa juga tercermin dari pitutur sapa tekun, golet teken, bakal tekan sama juga dengan makna sapa tekun bakal tinemu yang memiliki makna kesungguhan menjadi syarat dalam mencapai tujuan.

Optimisne Barat terbentuk oleh nilai kemandirian (Chang, 2003) sedangkan di Indonesia (Suku Jawa) menurut pandangan Hofsetde (1983) terbentuk oleh budaya kolektivisme tinggi, uncertainty avoidance yang tinggi, power distance yang tinggi dan feminism mengutamakan kebersamaan serta kepedulian, dan pencapaian tujuan mempertimbangkan harmonisasi nilai. Suku Jawa menyukai prinsip kehati-hatian melangkah tidak dengan ketergesa-gesaan serta bersandar pada norma agama, norma sosial maupun ilmu pengetahuan yang berkembang.

Izilinganiso nezibuyekezo

5.0
2 izibuyekezo

Mayelana nomlobi

Siti Nur Azizah lahir di Kebumen pada tanggal 24 Mei 1975. Penulis yang saat ini menjadi dosen di STIE Putra Bangsa serta memiliki motto hidup “Sopo tekun bakal tekan” ini tinggal di Dukuh Srepeng RT/RW. 002/002, Desa Candiwulan Adimulyo, Kab. Kebumen, Jawa Tengah.

Siti Nurhayati adalah guru besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pekalongan. Konsentrasinya adalah Sumber Daya Manusia. Peneliti aktif serta menulis buku metode penelitian. Beberapa penelitiannya bertemakan pengelolaan SDM pada UKM batik.

Ade Irma Anggraeni adalah dosen tetap pada FEB Universitas Jenderal Soedirman. Seorang Doktor dengan konsentrasi Sumber Daya Manusia, peneliti aktif dan pengelola Lembaga Penelitian pada Universitas Jenderal Soedirman.

Nikeza le ebook isilinganiso

Sitshele ukuthi ucabangani.

Ulwazi lokufunda

Amasmathifoni namathebulethi
Faka uhlelo lokusebenza lwe-Google Play Amabhuku lwe-Android ne-iPad/iPhone. Livunyelaniswa ngokuzenzakalela ne-akhawunti yakho liphinde likuvumele ukuthi ufunde uxhunywe ku-inthanethi noma ungaxhunyiwe noma ngabe ukuphi.
Amakhompyutha aphathekayo namakhompyutha
Ungalalela ama-audiobook athengwe ku-Google Play usebenzisa isiphequluli sewebhu sekhompuyutha yakho.
Ama-eReaders namanye amadivayisi
Ukuze ufunde kumadivayisi e-e-ink afana ne-Kobo eReaders, uzodinga ukudawuniloda ifayela futhi ulidlulisele kudivayisi yakho. Landela imiyalelo Yesikhungo Sosizo eningiliziwe ukuze udlulise amafayela kuma-eReader asekelwayo.