Persoalannya adalah, kebanyakan masyarakat kita tidak atau kurang pernah memperhatikan mengapa hari-hari besar tersebut mesti diperingati? Ada pelajaran apa di dalam peristiwa hari besar tersebut? Dan bagaimana menindaklanjuti peringatan hari besar keagamaan ke dalam bentuk aplikasi perbuatan keseharian? Baik itu perbuatan yang terkait dengan akhlak dan moralitas, keagamaan, sosial, politik dan budaya.
Berangkat dari rasa keprihatinan tersebutlah, maka penulis tergerak untuk menghadirkan buku ini. Penulis mencoba menguraikan jalinan peristiwa yang menyebabkan hari tersebut masuk dalam kawasan hari besar Islam, dan menguraikan berbagai aspek pelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya. Lebih lagi, penulis juga memberikan berbagai alternatif aplikasi amaliah yang dapat kita kerjakan, sehingga setiap kali selesai memperingati suatu hari besar keagamaan tersebut, kita harapkan adanya peningkatan kualitas kehidupan, keagamaan dan kemasyarakatan dari diri kita.
Penerbit Garudhawaca
Kyai Muhammad Sholikhin, ulama muda yang menekuni penelitian dan pengkajian di bidang sufiisme Islam-Jawa. Kini ia tinggal dan mengelola pesantren serta majelis Al-Hikmah di Boyolali, Indonesia.