Buku ini menawarkan penggunaan pendekatan pemodelan berbasis individu untuk menjawab masalah pengembangan ilmu dan pengambilan keputusan untuk konservasi satwa liar yang kompleks. Bagian 1 membahas pentingnya memahami individu untuk menangani kompleksitas dalam konservasi satwa liar. Selanjutnya, Bagian 2 dan Bagian 3 memberikan penjelasan mendalam tentang pemodelan berbasis individu yang dilengkapi dengan contoh-contoh model yang sudah ada, serta penjelasan siklus pemodelan utama. Bagian 4 membahas pentingnya komunikasi model untuk membantu pengguna dalam mengomunikasikan model yang kompleks, baik ke publik maupun kepada sesama akademisi. Semoga buku ini mampu memberikan kontribusi bagi konservasi satwa liar yang semakin kompleks di masa yang akan datang.
Muhammad Ali Imron, merupakan salah satu dosen di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yang telah menggeluti bidang konservasi satwa liar sejak tahun 2000. Setelah menyelesaikan studi S-1 Kehutanan pada tahun 1999, penulis bekerja menjadi asisten di laboratorium satwa liar Fakultas Kehutanan UGM. Pada tahun 2004–2006, penulis melanjutkan studi di Wageningen University pada bidang Forest and Nature Conservation dengan mengambil dua penelitian sebagai tesis. Tesis utamanya pada topik ekologi hubungan biawak komodo, mangsanya dan manusia, sedangkan tesis minornya mengambil topik tentang keragaman genetika rusa merah (Cervus elaphus) di Jerman bagian tengah. Selanjutnya pada tahun 2007–2011, penulis menyelesaikan S-3 di Technische Universität Dresden, Jerman dengan topik tentang pemodelan berbasis individu untuk konservasi harimau sumatera. Setelah menyelesaikan S-3, penulis kembali ke Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada untuk mengajar, meneliti, dan mengembangkan bidang ekologi dan konservasi satwa liar. Penulis juga aktif berperan serta dalam upaya konservasi di lapangan dengan cara bekerja sama dengan lembaga lokal nasional hingga internasional. Pada saat ini, bersama berbagai lembaga tersebut bekerja sama dalam mengembangkan wildlife-