Ya, Ketika Harus di Rumah Saja, Ramadan Tetaplah Ramadan, menerbitkan Rasa Syukur, Syukur Nikmat di tengah Pandemi. Yang semakin mengajak kita melakukan Fastabiqul Khairat, bukankah justru Momentum di Balik Pandemi ini bertujuan menciptakan Pohon Kebaikan Berbuah Pahala.
Bagiku Ramadan ini menjadi Ramadan Terakhir di Tanah Formosa, tetap Meriah dalam Kesunyian, kita akan terus Moving Forward, dan menjadikan semua ini sebagai Sebuah Pelajaran Berharga, Insyaallah
Ramadan, sejuta hikmah di balik pandemi.
Ramadan, sambut hangat kedatanganmu, setelah sekian bulan menunggu. Ada rindu akan hari-harinya yang penuh berkah dan kemuliaan. Buncah semangat dalam diri untuk beribadah dan beramal sebanyak-banyaknya.
Inilah kisah Ramadan yang tak biasa, Ramadan yang dilalui di tengah pandemi; mulai dari menata hati agar terus bersyukur dan menerima kondisi, memperbaiki kualitas ibadah, kreatif dalam memanfaatkan waktu, tetap bisa menuntut ilmu, bersilaturahmi dan membantu sesama walau tak bertemu. Ada banyak hikmah, pelajaran dan renungan yang bisa kita ambil dari Ramadan tahun ini.
Catatan kisah dalam buku ini akan menjadi momen yang tak terlupakan tentang apa yang dirasa, apa yang sudah dilalui, serta diperjuangkan untuk tetap ikhlas dan bersyukur demi mendapatkan rida dan pahala disisi-Nya.
Ramadan tetaplah Ramadan.
Walau kali ini pandemi
menyertainya.
Ramadan tetaplah Ramadan.
Dengan segala kebaikan,
keberkahan dan kemuliaannya.
Contributors:
1. Chairun Nisa RZ
2. Nurul Aida Hikmah
3. Imroatus Shalihah
4. Arlini Prawesti
5. Nina Mariana
6. Arsita Rahadiyani Loekito
7. Anik Sofiyah
8. Geta Yuanita
9. Rizka Nadia Oktaviana
10. Fiftarina
11. Wafi Azkia Zahidah
12. Dede Rahmadhany
13. Asmaul Husna
14. Anita Khairun Nisak
15. Maila Fatimah
16. Mardiati Nasution
17. Heffi Novayanti
18. Tulus Wirawati Trinyoto
19. Indri Rizkina Hapsari
20. Dian Mariesta