Begitulah, penggalan cerita yang tertuang melalui buku kecil ini, sesungguhnya hanyalah coretan penulis setiap kali melintasi suatu tempat dan peristiwa. Apabila sekarang penulis menuangkannya dalam buku, itu tidak lain ‘hanya’ sebagai titipan penulis untuk dikenang oleh generasi akan datang bahwa hidup itu wajib diperjuangkan. Segala kesulitan yang menyertainya adalah kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan hanya melalui buku kecil ini. Artinya, bahwa onak dan duri bagi sebuah perjuangan kehidupan akan terasa beda rasanya pada mereka yang tidak merasakan kesulitan sama sekali. Karenanya tak berlebihan jika pepatah mengatakan intan akan tetap intan di mana pun.
Memang sengaja penulis memilih kategori feature untuk buku ini agar penulis dapat menceritakan setiap moment secara leluasa dengan menyeimbangkan ketajaman rasa sebagai sebuah karya seni sekaligus karya akademik. Penulis berharap, suguhan karya ini dapat memberikan manfaat bagi siapa pun yang membacanya. Dan kepada Tuhan penulis berserah diri.
Maesaroh Lubis, dilahirkan oleh seorang Ibu berdarah Sunda dengan Ayah berdarah Mandailing di sebuah kota Povinsi di Jawa Barat “Kota Resik” Tasikmalaya. Doktor Universitas Negeri Jakarta ini sempat memimpin Program Studi PGSD pada FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya pada masa-masa awal kelahiran UMTAS pada tahun 2014.
Sebelumnya penulis aktif sebagai tenaga pengajar di IAI Cipasung Tasikmalaya, STAI NU Tasikmalaya dan IAI Darussalam Ciamis. Saat ini penulis tercatat sebagai dosen aktif pada Program Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor. Jauh sebelumnya penulis pernah melanglangbuana menjadi tenaga pengajar di beberapa Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah di negeri Ayahnya, Sumatera Utara. Selain aktif sebagai dosen, penulis mencurahkan perhatiannnya dalam kegiatan mengelola lembaga pendidikan yang diamanahkan Ayahnya yaitu Perguruan Al Jam’iyatul Washliyah yang terdiri dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Tsanawiyah (Mts), Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) dan beberapa bidang garapan lainnya seperti Majelis Taklim dan Pembinaan Remaja.
Fokus penulis pada kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan yang juga membuat penulis bersedia menerima amanah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya dalam struktur Komite salah satu Sekolah Dasar yang berada dibawah pengelolaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam posisi konsultan pendidikan. Bagi penulis pendidikan adalah nafas hidupnya sehingga penulis sangat mencintai sebuah keterlibatan di dunia pendidikan sepanjang keterlibatannya itu memberikan efek manfaat bagi keberlangsungan pendidikan jangka panjang.
Penulis memiliki motto hidup : “Jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu”.
( QS.Al Baqarah:153).