Buku ini membagikan pengalaman dari penulis yang sudah belasan tahun menekuni penerbitan indie, tidak melalui penerbit. Bukunya sudah terjual puluhan ribu eksemplar. Pengalaman dalam memproduksi hingga menjual menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja yang ingin menenggak penghasilan dari menulis.
Buku ini juga menceritakan pekerjaan lain yang mungkin timbul setelah menekuni menulis, seperti menjadi reviewer, sehingga menulis seperti layaknya investasi yang tumbuh berkembang. Dari buku ini kita dapat memahami bahwa penulis juga bisa mendapatkan penghasilan menggiurkan hingga bernilai jutaan.
Lahir di Tegal 1986, laki-laki yang kerap dipanggil Ma’mun ini sudah menggeluti dunia tulis menulis sejak berada di pesantren Gontor Ponorogo. Dalam usia 20 tahun penulis yang kini domisili di Surabaya ini nekat mencetak novelnya sendiri karena tertolak di penerbit. Namun siapa sangka justru dari ini pula kisahnya dimulai.
Adzan Subuh Menghempas Cinta, Kehormatan di Balik Kerudung, 29 Juz Harga Wanita, Satu Wasiat Istri untuk Lelaki adalah beberapa novel terbaik di antara deretan novel yang dilahirkannya. Buku non fiksi juga lahir seperti Catatan Muslimah Sebelum Menikah.
Uniknya, meski buku-bukunya sudah dinikmati ribuan pembaca, cara menerbitkan indie masih dipertahankan. Tercatat hingga sekarang empat puluhan ribu eksemplar sudah terjual. Dibandingkan penerbitan mayor, angka ini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ternyata dalam perjalanan, penulis yang menjadi Wakil Direktur Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya, menemukan pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait dunia tulis menulis. Pekerjaan-pekerjaan itu juga menghasilkan pemasukan yang lumayan.
Penulis novel Satu Jodoh Dua Istikharah ini kini menjadi Direktur Qalam Production, yang menyediakan Content Creator, juga menjadi konsultan internet Branding untuk lembaga pendidikan, hingga saat ini sudah dua lembaga besar di Indonesia ditangani, juga menjadi owner dari kursusmenulis.id dan lain sebagainya yang semuanya lahir dari dunia tulis menulis.
Pengalaman inilah yang kemudian dibagikan sebagai inspirasi bahwa dunia tulis menulis tidaklah sesempit yang dibayangkan, ada medan luas yang terhampar. Selama dua belas tahun nyemplung dalam dunia tulis menulis, Ma’mun Affany membagikan pengalaman di mana celah yang bisa dimasuki oleh setiap penulis meski sebagai pemula. Siapa saja bisa meraup jutaan dari menulis.