MEULABOH DALAM LINTAS SEJARAH ACEH

· Bappeda Aceh Barat
電子書
173
頁數
評分和評論未經驗證 瞭解詳情

關於這本電子書

Dalam perjalanan Negeri Meulaboh, kota ini mendapat perhatian sejak awal keberadaannya. Dan dalam beberapa momen mendapat perhatian khusus oleh pelayar luar dan dunia internasional. Periode kesultanan, kolonial, hingga kemerdekaan, Meulaboh menjadi “tanah favorit” di bagian pantai barat, setelah lainnya mulai memudar.Sepanjang sejarah perjalanan tersebut, terus terang, kita tidak mendapat gambaran utuh dan belum tersaji dengan lengkap. Pasca bencana alam gempa-tsunami dan bencana kemanusiaan telah merenggut lebih awal dari apa yang belum kita rawat dan jaga, apalagi yang diwariskan kepada generasi selanjutnya.Meulaboh memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa ini yang sepertinya berlalu begitu saja. Padahal banyak pengetahuan dan kearifan yang wajib kita pelajari dan diwarisi, kita bukan hanya melawan lupa, tapi juga memperjuangkan eksistensi warisan para indatu dengan rekaman yang dapat dibaca dan dihayati di kemudian hari.Meulaboh yang telah berumur lebih dari empat ratus tahun patut diteliti eksistensinya. Dalam usianya yang tidak tergolong muda dan “telah baligh”, sepatutnya kita telah menemui banyak sumber literatur, tokoh, kearifan, dan ilmu pengetahuan berbasis lokal (Meulaboh). Namun, dalam realitanya tidak demikian.Peristiwa penting, tokoh-tokoh utama, tempat-tempat bersejarah, warisan khazanah keagamaan dan keilmuan, tenggalam seiring waktu dan “bencana manusia” tanpa meninggalkan tanda-tanda kepada kita.

關於作者

Dr. T. Ahmad Dadek, SH, MH, adalah tokoh terkemuka dari Meulaboh, Aceh, yang lahir pada 29 November 1968. Saat ini (2024), beliau menjabat sebagai Kepala Bappeda Aceh dan Ketua P2K Aceh. Dengan latar belakang pendidikan hukum, beliau meraih gelar Sarjana dari UGM pada tahun 1992 dengan predikat Cum Laude, kemudian menyelesaikan gelar Magister dan Doktor di USK pada tahun 2020, juga dengan predikat Cum Laude. Keahlian beliau mencakup penganggaran berperspektif gender, hukum kebencanaan, serta penyusunan rencana pembangunan daerah dan nasional.


Sepanjang kariernya, Dr. Dadek telah menduduki berbagai posisi penting di Aceh, terutama di bidang pengembangan wilayah dan manajemen bencana. Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya antara lain Kepala BPBA, Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Barat, dan sejumlah posisi kepemimpinan terkait pemerintahan lokal.


Selain prestasi profesional, Dr. T. Ahmad Dadek juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan budaya. Dia menjabat sebagai Ketua Kagama Aceh dan Ketua Yayasan Masjid Nurul Huda. Kontribusinya dalam bidang sosial terlihat melalui keterlibatannya dalam program-program CSR, serta perannya sebagai fasilitator di berbagai forum, termasuk yang berkaitan dengan penanggulangan bencana dan isu disabilitas. Dedikasinya terhadap pengembangan masyarakat Aceh ditunjukkan melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan kolaborasi dengan lembaga internasional dan lokal, seperti UNICEF, WHO, UNDP, dan lainnya.


Di luar kegiatan profesional dan sosial, Dr. Dadek juga dikenal sebagai penulis produktif. Beliau telah menulis sejumlah buku dan artikel, baik di jurnal nasional maupun internasional, yang berkaitan dengan kebencanaan, sejarah Aceh, serta politik hukum. Selain itu, beliau sering menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan pelatihan, terutama yang terkait dengan manajemen bencana dan pengembangan kapasitas di tingkat lokal. Kegemarannya pada bidang musik pun terwujud melalui keterlibatannya dalam produksi beberapa album musik yang menampilkan budaya Aceh.

為這本電子書評分

請分享你的寶貴意見。

閱讀資訊

智能手機和平板電腦
請安裝 Android 版iPad/iPhone 版「Google Play 圖書」應用程式。這個應用程式會自動與你的帳戶保持同步,讓你隨時隨地上網或離線閱讀。
手提電腦和電腦
你可以使用電腦的網絡瀏覽器聆聽在 Google Play 上購買的有聲書。
電子書閱讀器及其他裝置
如要在 Kobo 等電子墨水裝置上閱覽書籍,你需要下載檔案並傳輸到你的裝置。請按照說明中心的詳細指示,將檔案傳輸到支援的電子書閱讀器。