Di balik kejayaan mazhab Syafi'i yang mendunia, berdiri sosok luar biasa: Imam al-Muzani—sang penolong mazhab.
Sebagai murid utama sekaligus sahabat setia Imam al-Syafi'i di Mesir, Ismail ibn Yahya al-Muzani memainkan peran sentral dalam merumuskan, menyebarkan, dan menjaga warisan intelektual gurunya. Dengan kecerdasan tajam dan daya ingat luar biasa, ia merangkum pemikiran kompleks sang Imam dalam karya-karya yang sistematis dan mudah diakses. Mukhtashar al-Muzani, magnum opus-nya, menjadi pijakan penting dalam perkembangan mazhab Syafi'i dan dipuji langsung oleh al-Syafi'i sebagai penopang ajarannya.
Namun al-Muzani bukan sekadar penyalur ilmu. Ia juga seorang mujtahid independen yang berani berbeda pendapat dengan gurunya, menunjukkan kedewasaan intelektual dalam bingkai adab dan kesetiaan ilmiah.
Buku ini menyingkap sisi-sisi tersembunyi dari kehidupan al-Muzani—perjuangannya, kontribusinya dalam fikih, dan warisannya yang terus hidup dalam tradisi keilmuan Islam hingga hari ini. Sebuah karya yang tak hanya memperkenalkan seorang tokoh, tapi juga menghadirkan inspirasi dari keteladanan seorang ulama besar yang menjadi jembatan antara Imam al-Syafi'i dan generasi sepanjang zaman.
Sebuah penghormatan mendalam untuk Nashir al-Mazhab—penolong yang tak terlupakan.
Jumal Ahmad writes books focusing on Islam and Islamic Education. Jumal resides in Indonesia, where he spends most of his time gardening, writing, and counting much gratitude for life.