Ilmu Hubungan Internasional Dimata Orang Awam

Tidak patut bagi kita untuk menggunakan bahasa bahasa yang tinggi dan ilmiah dalam berbicara dengan orang awam. Pendidikan intelektualitas bukan untuk dipamerkan. Tetapi untuk di sebar luaskan menjadi ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat untuk seluruh kalangan masyarakat. Masyarakat harus mengerti semua pada apapun konteks ilmu.

Masyarakat HI. Masyarakat HI adalah masyarakat yang berbaik hati. Karena melandaskan pada hubungan. Hubungan dari masyarakat desa ke desa, camat ke camat, kabupaten ke kabupaten, hingga pada level negara. Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang paham. Masyarakat awam tidak selamanya paham akan pertanian saja. Masyarakat awam harus kita asupi dengan ilmu pengetahuan. Salah satunya wawasan akan ke HI an.

Hubungan Internasional tidak hanya dimakanai secara formal semata. Tidak. Masyarakat awan pun perlu memahami HI dalam sudut pandang mereka sendiri. HI adalah prilaku diplomasi. HI adalah aktor yang menjalankan hubungan dengan berbagai elemen. Dalam masyarakat pun, gotong royong menjadi perwujudan prilaku HI. Dalam HI berbicara mengenai hubungan kerjasama.

Berbicara mengenai negosiasi dan tawar menawar. Dalam HI berbicara mengenai kualitas manusia dalam bermacan macam perspektif. Dalam pandangan realisme, masyarakat yang mengaktualisasikan sikap berkuasa tentu dikatakan sebagai masyarakat yang menganut paham realisme. Realisme berbicara tentang kekuatan (Power), upaya adidaya, upaya untuk menjadi masyarakat yang bertahan, dan memiliki rasa aman dan upaya untuk menciptakan rasa aman. Masyarakat setiap menjalani hal-hal yang seperti ini.

Masyarakat HI tentunya masyarakat yang berdiplomasi dan bernegosiasi. Dalam aktivitas tawar menawar perdagangan dan transaksi, tanpa sadar masyarakat telah menjalankan aktivitas ilmu hubungan internasional.