Egrang merupakan permaian tradisional menyenangkan yang menjadi salah satu warisan budaya dan menjadi identitas. Istilah permainan “egrang” jika di daerah pasundan sering disebut sebagai permainan jajangkungan, asal dari kata “jangkung” yang artinya tinggi, karena dalam permaian ini menggunakan media bambu, kayu, atau batok kelapa sejati yang mendapat pengaruh dari budaya china. Permainan egrang sudah dikenal sebelum kemerdekaan 1945 sebagai bukti egrang sudah terekam di dalam Baoesastra jawa karangan poerwadarminta. Buku itu diterbitkan pada 1939 sebelum diproklamasikannya kemerdekan Indonesia. Egrang sendiri mulai dimainkan sejak zaman kemerdekaan dang terus berkembang hingga tahun 1960 an di kabupaten Karawang, Jawa Barat. Tidak hanya itu egrang sendiri sudah diamainkan di berbagai provinsi di Indonesia. Egrang pun memilki nama yang berbeda-beda misalnya di Lampung disebut Egrang, di Sumatra Barat disebut Tengkak tengkak, di Jawa Tengah disebut Jangkungan dan lainnya.