Metafisika Informatika adalah sebuah eksplorasi mendalam ke dalam dunia di mana batas antara nyata dan maya semakin kabur. Apa yang membuat sesuatu "nyata" di dunia digital? Apakah kecerdasan buatan dapat benar-benar “hidup” atau memiliki kesadaran seperti manusia? Bagaimana jejak digital yang kita tinggalkan akan membentuk ingatan dan warisan kita? Buku ini mengajak pembaca untuk menjelajahi identitas digital, keunikan eksistensi maya, hingga “potensi keabadian” dalam bentuk digital.
Di tengah era teknologi yang terus berubah, penting untuk merenungkan pertanyaan besar: apakah kita masih mengenali diri kita dalam ‘labirin data’ dan algoritma yang mengelilingi kita? Dan yang lebih penting, bagaimana kita akan membentuk masa depan keberadaan manusia di tengah arus perkembangan teknologi yang tak terbendung?
Metafisika Informatika bukan hanya panduan untuk memahami teknologi, tetapi juga sebagai ‘cermin’ yang mengajak kita mempertanyakan, mendefinisikan ulang, dan memahami hakikat keberadaan manusia secara berfisik dan batin di era digital seperti saat ini.
Dr. Feri Sulianta , S.T., M.T.,MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA, mengawali karirnya pada tahun 2001 sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi. Berbagai aktivitas lain yang dilakukannya: menggeluti peran sebagai motivator, life coaching, memberikan pelatihan dan seminar, aktif dalam beberapa komunitas profesi.
Kegemarannya menulis membuatnya didapuk oleh MURI pada tahun 2016 sebagai penulis buku Teknologi Informasi Terbanyak dan pada akhir tahun 2018 LEPRID memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak yakni 19 kategori untuk 88 buku.
Sampai saat ini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 100 judul buku.