Buku Membangun Manusia Rohani merupakan salah satu sarana untuk menuntun gereja dan umat Tuhan sampai pada kedewasaan rohani yang saat ini sangat diperlukan untuk terjadinya transformasi Indonesia di segala bidang. Manusia rohani yang dewasa rohaninya inilah yang akan menjadi teladan dan saksi yang hidup bagi terwujudnya transformasi bangsa ini. Untuk maksud dan tujuan itulah buku ini ditulis, sesuai pula dengan yang dikatakan Rasul Paulus: "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan jtu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupå dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar" (II Korintus 3:18).
Ev. J.H. Gondowijoyo dilahirkan di Sidoarjo pada 25 April 1949. Penginjil yang ditahbiskan di Jakarta pada 6 April 1986 ini merupakan putra sulung dari 4 bersaudara. la menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Jawa Timur, sedang kuliahnya di bidang ekonomi akuntansi ditekuninya di Yogyakarta.
Di kota pelajar inilah hamba Tuhan yang terpanggil untuk melakukan pelayanan pedesaan tersebut mempersunting Liliawati pada 22 Desember 1974, dan mereka dikaruniai 4 orang putra-putri: Andi, Yeski, Sheila dan Yosepher. Karena beban pelayanannya memang di pedesaan, sejak 1978 penggemar otomotif ini bergabung dengan Persekutuan Doa "Mawar" yang berorientasi pada pelayanan pedesaan. Karena ingin lebih fokus pada pelayanan pedesaan, pengkhotbah keliling ini juga ikut mendirikan dan menjadi vice chairman Pelayanan Desa Terpadu (PESAT), serta sebagai Ketua Yayasan PESAT.
Bidang pelayanan yang cukup luas membutuhkan sumber kekuatan yang tak pernah kering: doa. Karena menyadari pentingnya doa ini, maka Pak Gondo, demikian sapaan akrabnya, terlibat langsung dalam berbagai Gerakan Doa di tanah air, di antaranya sebagai salah seorang penasihat di Jaringan Doa Nasional dan juga menjadi anggota presidium Pendoa 2000 yang memobilisasi 2000 pemimpin doa di Indonesia. la juga sering dipanggil untuk mengajar tentang "sekolah doa" dan misi baik di sekolah-sekolah Alkitab, di gereja-gereja dari berbagai denominasi maupun di forum-forum seminar. Kerinduannya untuk mendirikan bukit doa akhirnya dikabulkan Tuhan dengan berdirinya Rumah Doa "Emalta" di Kaliurang, Yogyakarta.
Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati. Untuk itulah, aksi sosial dan wujud kasih pun dilakukannya, misalnya terlibat dalam misi Terang bagi Bangsa yang menyelenggarakan "Makan Siang dari Tuhan" dan juga dalam Gerakan Wujud Kasih. Di samping itu, hamba Tuhan yang lebih suka menyetir sendiri mobilnya ini pernah pula menjadi anggota Badan Pengawas dan Pembinaan (BP2) Pusat Rehabilitasi YAKKUM & YAKKUM CRAFT, untuk anak-anak cacat, dari 1994 hingga 2001.
Buku yang telah ditulisnya, yaitu: Iman dan Terang yang Menaklukkan Bumi— 5 Gerakan Roh Allah di Akhir Zaman dan Sekolah Doa. Kedua buku tersebut diterbitkan oleh PBMR ANDI.