Selesai dengan diri sendiri di hadapan Allah artinya keadaan dimana seseorang tidak dapat lagi dituntut oleh siapa pun dan apa pun untuk melakukan suatu hal, baik dituntut oleh dirinya sendiri maupun oleh pihak di luar dari dirinya. Ini berarti, tidak lagi ada keinginan dari diri sendiri dan dorongan oleh faktor di luar dirinya yang menggerakkan dirinya dalam menjalani roda kehidupannya, selain kehendak Allah. Seseorang tidak akan pernah memiliki kehidupan yang sudah selesai dengan diri sendiri di hadapan Allah kalau tidak memiliki kedewasaan rohani yang sejati. Pengalaman hidup dimana seseorang melewati berbagai peristiwa adalah sarana Allah mematangkan kebenaran Firman yang dipahami seseorang, sehingga ia dapat mengenakan kebenaran Firman Allah dalam kehidupannya secara konkret.
Erastus Sabdono dilahirkan di Surakarta pada tahun 1959 dalam keluarga Kristen. Tahun 1976 mengambil keputusan melayani Tuhan sepenuh waktu. Menyelesaikan studi S1 di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (d/h ITKI), Jakarta. Meraih gelar Magister Teologi di STT Jakarta, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Menyelesaikan studi Doktoral dan meraih gelar Doktor Teologi dari STT Baptis Indonesia (STTBI) di Semarang. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) dan Pimpinan Jemaat Rehobot Ministry Jakarta. Pembicara seminar, KKR, TV dan Radio, penulis buku, dosen, serta pengajar Alkitab yang inovatif.