Si cemerlang yang hari-harinya adalah belajar tumbuh dan bertahan. Di langkahnya ada doa-doa, di punggungnya ada belati. Tapi ia berjalan walau mengeluh sesekali. Tapi ia berjalan, walau berkali-kali terjebak pikirannya sendiri dan hampir mati. Di punggungnya ada belati, diajaknya berkawan. Sebab jika ada yang mencabutnya, ia akan lebih kesepian lagi.