Artificial intelligence dalam pendidikan : sebuah bunga rampai
Um þessa rafbók
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan artifisial (juga disebut kecerdasan buatan, atau akal imitasi) menjadi topik primadona dalam kurun waktu 1 dekade terakhir. Awalnya AI digunakan dalam bidang tertentu, seperti pengenalan suara, ilmu komputer, dan pemrosesan bahasa alami. Kini, AI digunakan dalam multibidang, termasuk bidang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Terkait itu, muncullah sejumlah pertanyaan kritis: apakah AI dapat menggantikan peran guru/dosen di kelas? Apakah AI menghadirkan kemajuan bagi kualitas pendidikan atau malah sebaliknya? Sejauhmana AI dapat berperan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah atau di kampus?
Um höfundinn
Hardi Santosa, Ani Susanti, Uni Tsulasi Putri, Djoko Sutrisno, Triwati Rahayu, Suryadi, Sucipto, Unik Rasyidah, Soviyah, Avanti Vera Risti Pramudyani, Muhammad Zuhaery, Priska Fadhila, Dian Hidayati, Hendro Widodo, Muhammad Jailani, Purwati Zisca Diana, Dedi Wijayanti, Zultiyanti, Enung Hasanah, Harina Fitriyani, Erfan Yudianto, Feny Rita Fiantika, Agus Supriyanto, Yosi Wulandari, Yudhiakto Pramudya, Adi Jufriansah, Azmi Khusnaeni, Rahmi Munfangati, Ika Maryani, Fariz Setyawan, Laila Fatmawati, Ikmi Nur Oktavianti, Arilia Triyoga, M. Tolkhah Adityas, Trisna Sukmayadi, Vera Yuli Erviana, Amelia Rullytianingrum, Wahyu Nanda Eka Saputra, Muhammad Ridha Basri, Rendra Ananta Prima Hardiyanta, Ariessa Suryo, Andriyani, Mochammad Hamsyi, Dian Hidayati, Sahrul Akbar, Hanum Hanifa Sukma, Bianca Ayu Prastika, Rully Charitas Indra Prahmana, Agus Darwanto, Syariful Fahmi, Soffi Widyanesti Priwantoro, Diah Husna Arifah.
