Dampak yang dihasilkan dari emisi partikulat kendaraan bermotor pada kesehatan diketahui dengan studi epidemologi dan toxicologi. Dalam buku ini disajikan dari hasil penelitian dengan melakukan pengukuran antara kandungan partikulat dari asap kendaraan yang diberikan pada hewan percobaan dan kerusakan organnya. Hasilnys didapatkan hubungan yang siknifikan dari kandungan partikulat yang ada pada asap kendaraan dengan kerusakan pada organ dari hewan percobaan yakni : paru-paru, darah, hati, dan ginjal. Semakin banyak kandungan partikulat pada asap didapatkan semakin tinggi tingkat kerusakan organ. Kerusakan dari organ didapati perubahan bentuk sel dan kerusakan jaringan. Tingkat kerusakan dinyatakan dalam perbandingan sel atau jaringan normal dengan sel atau jaringan yang tidak normal dan diberikan dalam bentuk prosentase. Tingkat kerusakan terbesar didapatkan pada organ paru-paru, kemudian disusul dengan darah, ginjal, dan hati.
Arinto Yudi Ponco Wardoyo dilahirkan di kota Pasuruan pada tanggal 2 Juli 1964, menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SMA di kota Pasuruan. Kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk jenjang Sarjana Muda diselesaikan pada tahun 1986 dan Sarjana pada tahun 1988 di bidang ilmu Fisika dengan bidang keminatan Elektronika dan Instrumentasi. Pendidikan jenjang magister diperoleh dari Universitas Tasmania, Hobart Australia dalam bidang ilmu Fisika dengan bidang minat Radio Astronomi pada tahun 1995. Ketertarikan penulis pada partikulat dimulai saat melanjutkan studinya ke jenjang doktoral di Queensland University of Technology dari tahun 2003 sampai dengan 2007 pada saat belajar Fisika Lingkungan dengan risetnya tentang partikulat yang dihasilkan dari pembakaran biomasa. Setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya pada tahun 2007 dan kembali mengajar di Universitas Brawijaya Malang yang dimulai karirnya sejak tahun 1988, penulis mulai melakukan penelitian tentang partikulat dari berbagai macam sumber seperti pembakaran biomassa, printer, fotokopi, minyak goreng, debu vulkanik, dan kendaraan bermotor.