"Iya tuh, kerjaanya cuma makan, tidur, berak! Apa kamu ga capek Shanti? Kalau aku jadi Kamu udah cari laki lain."
"Mana bisa dia cari laki-laki lain, toh udah cinta mati, ha ha ha."
"Ah, emangnya kalau cari lain pun, ada yang mau sama si Shanti yang buruk rupa? Liat noh wajahnya! Busuk, ha ha ha!"
Aku hanya mampu diam sambil menggigit bibir bawah menahan diri untuk tidak menangis tatkala mendengar ejekan ibu mertua dan iparku yang saling sahut-sahutan.