Akuntansi Keberlanjutan

Pembahasan tentang Akuntansi Keberlanjutan ini dimulai dari telaah terhadap apa itu lingkungan dan isu-isu keberlanjutan (dalam Bab I) yang pokok bahasan ini menjelaskan tentang Triple Bottom Line dan Pentaple Bottom Line, dan Bab II tentang peran manajerial dalam organisasi korporasi bisnis. Bab III tentang Pengembangan Konsep Alat Akuntansi Keberlanjutan dan Bab IV tentang Keterkaitan Aspek Lingkungan dan Akuntansi Keberlanjutan dalam kesuksesan ekonomi menjadi bahasan penting dalam telaah implementasi organisasi korporasi. Menjadi sangat penting berikutnya dibahas dalam Bab V yaitu tentang Laporan Keberlanjutan Korporasi berisi pembahasan konsep, definisi, dan prinsip pelaporan, yang kemudian diikuti Bab VI Laporan Keberlanjutan tentang Manfaat dan Tantangan, serta Bab VII tentang Kerangka Global Reporting Initiative (GRI) dan selanjutnya Bab VIII tentang Prinsip-Prinsip Pelaporan Keberlanjutan. GRI selanjutnya menjadi referensi utama dalam membangun standar pelaporan keberlanjutan.

Standar Pelaporan Keberlanjutan menjadi sangat penting sebagai pedoman pengungkapan kepada publik. Standar yang digunakan dalam pembahasan Akuntansi Keberlanjutan ini adalah Standar GRI. Pengungkapan dalam standar dibahas pada Bab IX yaitu tentang Pengungkapan Umum. Pengungkapan Umum ini untuk memberikan pemahaman bahwa organisasi korporasi mempunyai kewajiban untuk mengungkapkan tentang profil mereka secara komprehensif. Selanjutnya, pada bab berikutnya yaitu Bab X, XI, dan XII menjelaskan tentang Pengungkapan Khusus. Secara detail Bab X menjelaskan tentang Pengungkapan Khusus Ekonomi, Bab XI tentang Pengungkapan Khusus Sosial, dan Bab XII tentang Pengungkapan Khusus Lingkungan. Akuntansi Keberlanjutan tidak lengkap bila tidak membahas tentang Identifikasi Topik Material dan Batasannya, yaitu di Bab XIII dan diakhiri dengan Bab XIV tentang Menyajikan dan Mengompilasi Informasi dalam Pelaporan Keberlanjutan.