Abdul Rani Usman (resminya A. Rani Usman) lahir tanggal 31 Desember 1963, di Ulee Ateueng, Simpang Ulim, Aceh Timur. Penulis adalah anak bungsu di anatar liam bersaydara. Penulis merupakan anak desa terpencil yang hidup dan kehidupannya dialaminya dengan ketabahan dan ketulusan serta terkesan sederhana namun bersahaja, sehingga sampai saat ini masih aktif sebagai mahasiswa. Selama di desa kelahirannya menempuh masa-masa remaja dengan berinteraksi dengan orang-orang yang masih tergolong tertinggal dibandingkan dengan desa lainnya, dan menuju kedewasaan ia pergi menuntut ilmu ke Banda Aceh.
Selama di kampung halaman semasa kecil sudah melihat bagaimana orang-orang yang tekun mempelajari ilmu agama pada orang tuanya, sehingga dengan motivasi yang kuat penulis memilih hijrah untuk melanjutkan ilmnya ke Ibukota Nangroe Aceh. Selama masa remaja di SLTA penulis sudah tertarik kepada sejarah dan sosial budaya sehingga membaca KOran yang saat itu merupakan suatu kebutuhan tersendiri. Satu-satunya Koran yang ada di Aceh Timur saat itu yang masuk desa adalah suratkabar Waspada.
Memulai pendidikan/belajar mengaji dan membaca huruf jawi pada orang tuanya, Teungku MAN. Pendidikan formal sekolah dasar di Ulee ateueng dan pindah ke MIN Madat, tamat 1976. Melanjutkan Pendidikan Menengah di Madat dan pindah ke Simpang ulim, tamat tahun 1980. Madrasah Aliyah Swasta di Simpang Ulim tamat 1984. Sekolah Menengah Atas tamat 1985. Pada tahun 1986 melanjutkan kuliah pada Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, selesai tahun 1991. Melanjutkan kuliah pada program Pascasarjana (S2) di Universitas Padjajaran. Program Studi Ilmu Komunikasi, selesai tahun 1997. Tahun 2000 sampai sekarang sedang menyelesaikan program Doktor di Universitas Padjajaran Bidang Kajian Ilmu Komunikasi antarbudaya. Pada tahun 1993 penulis diangkat sebagai pegawai Negeri Sipil di IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. tahun 1996 Penulis diangkat sebagai Dosen Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Sebelum diangkat sabagai Pegawai Negeri di Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, penulis sering mengisi rubrik kampus/Opini di Harian Analisa Medan dan harian Serambi Indonesia Banda Aceh. Selain menulis di Koran penulis telah merampungkan karya ilmiah yang telah diterbitkan adalah Kampus Sebagai Institusi Pencerahan, diterbitkan Desember 2001. Saat ini penulis tertarik untuk mempelajari budaya dan paradaban Tionghoa, karena budaya dan peradaban negeri Han tersebut merupakan salah satu peradaban dunia sekaligus akan menguasai dunia. Dan insya Allah dalam waktu dekat ini akan dirampungkan buku mengenai kebudayaan dan peradaban etnik Tionghoa Perantauan.
Pada tanggal 16 Juni 1994 menikah dengan Putrri Banda Aceh, Cut Nazarina teuku Manyak. Tahun 1996 tanggal 6 Oktober dikaruniai seorang Putri, Rafiqa Ulfa Rani. Dan tanggal 3 Februari 2001 dikaruniai seorang buah hati, Putri Keumala Rizki Rani