Pembaca akan dibawa menjelajahi dunia remaja yang kompleks, rapuh, arogan, mistis, romantis, juga jenaka dalam bauran wajah peradaban, mitos, hikayat, urban legend, serta budaya populer yang terbentang dari Indonesia Barat sampai Indonesia Timur, dari fondasi film indie tradisi Sundance, tsunami hanryu (‘gelombang Korea’) dan gejolak film Indonesia yang imanen.
Sebuah novel dengan gaya penyajian segar yang membuat Anda tersenyum dan merenung pada saat yang sama tentang betapa semberononya William Shakespeare saat menyatakan ‘apalah arti sebuah nama’ karena dalam kenyataannya sebuah nama adalah juga sebuah dunia.
Dayon adalah karya ke-20 Akmal Nasery Basral, penulis yang pernah menjadi wartawan majalah Gatra dan Tempo serta pendiri dan pemimpin redaksi majalah musik MTV Trax. Karya-karyanya yang lain adalah: Imperia (2005), Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006), Nagabonar Jadi 2 (2007), Sang Pencerah (2010), Presiden Prawiranegara (2011), Batas: Antara Keinginan dan Kenyataan (2011), Simfoni Untuk Negeri (non-fiksi, 2011), Anak Sejuta Bintang (2012), Tadarus Cinta Buya Pujangga (2013), Napoleon dari Tanah Rencong (2013), Trilogi Imperia (Ilusi Imperia, 2014, Rahasia Imperia, 2014, Coda Imperia, 2018), Dilarang Bercanda dengan Kenangan (2018), Te o Toriatte (2019), Setangkai Pena di Taman Pujangga (2020), Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2: Gitasmara Semesta (2020), Putik Safron di Sayap Izrail (2020), Disorder (2020). Penulis tinggal di Cibubur bersama istri dan ketiga putri mereka. Korespondensi melalui e-mail: [email protected], IG: @akmalbasral atau Twitter @basralicious.