Cantik, smart , ambisius, berprestasi, dan tinggal di lingkungan yang baik; apakah jadi jaminan kalau Livy seorang gadis baik-baik? Pernah dua tahun kuliah di New York, berprofesi di ranah fashion - lingkungan glamor pesohor modis metropolis ... usia hampir kepala tiga; apa iya tak pernah akrab dengan seseorang? Hari gini ...

"Aku sudah mulai melangkah. Pemburu adalah naluri laki-lakiku. Apapun rintangan akan kuterjang, bagaimana caranya akan kucari. Akan kubuat Livy menyerah padaku!" tekat Miko merespon provokasi gadis itu yang memotivasinya menang lelang lagu saat penggalangan dana.

Miko adalah eksekutif di bisnis pertambangan. Pria keras hati yang melakoni hidup penuh pemberontakan dibawah bayang-bayang seorang jenderal dan duta besar yang sukses, sang ayah yang keras dan otoriter.

"Kita tak tahu umur Bapak sampai berapa ... aku tak sanggup melihatnya meninggal dengan wajah sedih dan kecewa ...," terawang Livy getir menyikapi kondisi ayahnya, satu dari sekian purnawirawan yang diultimatum untuk keluar dari rumah dinas.

Bertubi-tubi dihimpit situasi sulit keluarga dan rasa salah karena dampak kekeraskepalaannya, akankah membuat Livy nekat melakukan apa saja? - hanya karena sebuah keinginan untuk membuat ayahnya yang sakit-sakitan sedikit bahagia di hari tuanya?

Dua sejoli Livy dan Miko, romantika hidup keduanya dilatarbelakangi lingkungan keluarga militer yang tak mudah dijalani. Kisahnya ditautkan oleh sejarah keluarga, bertoreh luka dan lara; yang tumbuh dewasa berbayang ketidakpercayaan dan rasa kecewa.

Mungkinkah kebahagiaan akhirnya dapat mereka raih walau nasib mempertemukan dalam situasi yang salah? Mungkinkah, walau kala sebelumnya keduanya telah saling menilai penuh prasangka? *