Karakter kita, yang kehilangan ketahanan terhadap kesulitan hidup, tidak dapat lagi menghadapi dunianya sendiri dan kehilangan hubungan dengan kenyataan. Pikiran mereka yang retak memaksa mereka untuk mengalami pertempuran pamungkas antara kebaikan dan kejahatan di dalam diri. Satu-satunya cara untuk kembali ke kenyataan adalah dengan berhasil menyelesaikan perjuangan ini.